Home Hukum dan Kriminal Polisi Kecolongan, Judi Terselubung Diarena Adu Kerbau di Botang Dibiarkan Berlangsung Dua Hari

Polisi Kecolongan, Judi Terselubung Diarena Adu Kerbau di Botang Dibiarkan Berlangsung Dua Hari

Judi Dibalik Arena Adu Kerbau di Kelurahan Botang, Kecamatan Makale, Tana Toraja

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Judi terselubung dibalik acara ritual adat Ma’pasilaga Tedong (Adu Kerbau) dalam upacara rambu solo (Prosesi Pemakaman) di Kelurahan Botang, Kecamatan Makale, Tana Toraja berlangsung ramai dan luput dari pantauan polisi, Jumat (30/6/2023).

Dari pantauan REPLIKNEWS terlihat dilokasi acara tersebut dipadati ribuan orang yang datang menyaksikan pertujukan adu kerbau yang berlaga dalam arena yang telah disiapkan oleh panitia.

Terlihat puluhan personil Kepolisian dilokasi tersebut namun tak kuasa memantau jalannya adu kerbau sehingga orang bebas melakukan taruhan (judi).

Saat dikonfirmasi, ketua panitia pelaksana adu kerbau Sony Palulungan yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada pihak keamanan agar menghimbau semua penonton yang menyaksikan acara adu kerbau tersebut untuk tidak melakukan perjudian.

Dikatakan Sony, bahwa pihaknya hanya sebagai ketua panitia dalam acara adu kerbau tersebut.

"Silahkan bicara sama keluarga, karna kami ini hanya panitia saja", ujarnya.

"Kami dari panitia sudah menyampaikan kepada pihak Keamanan supaya diumumkan untuk tidak berjudi. Kita sudah sampaikan begitu, dan pihak keamanan juga sudah sampaikan begitu", ujar Sony Palullungan kepada REPLIKNEWS via sambungan telfon selular.

Meski disekitar arena sudah terpasang spanduk yang bertuliskan " Dilarang Keras Berjudi" namun kenyataan dilapangan masih saja ada oknum yang memanfaatkan laga adu kerbau itu sebagai ladang perjudian seolah-olah tak menghiraukan pihak Kepolisian yang berkeliaran memantau dilokasi tersebut.

Parahnya laga adu kerbau tersebut dibiarkan berlangsung selama dua hari tanpa tindakan dari pihak kepolisian. Bahkan Adu kerbau tersebut dianggap sebagai adat dan budaya Tana Toraja

"Kami hanya melestarikan adat, tidak ada unsur judi betul-betul karena ingin melestarikan budaya Toraja", ucap sang penyelenggara, Sabtu (1/7/2023).

Penulis  : Martinus Rettang
Editor    : Redaksi