REPLIKNEWS, GOWA - Seorang anak menjadi korban pembusuran pada malam takbiran di Kelurahan Batang Kaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa yang mengakibatkan anak tersebut harus kehilangan salah satu bola matanya.
Peristiwa tersebut mengundang simpati dari masyarakat, sala satunya Yerri, S.H, ketua Umum Salapang Community, yang juga salah satu aktivis sosial di Kabupaten Gowa.
"Kami prihatin dengan apa yang menimpa adik kita Putra pada malam takbiran, yang seharusnya menjadi malam kemenangan untuk seluruh saudara-saudara kita yang beragama Muslim setelah berpuasa selama sebulan penuh lamanya", kata Yerri dalam rilisnya yang diterima REPLIKNEWS, Senin (9/5/2022) malam.
Ia menjelaskan, maraknya perang kelompok menggunakan senjata jenis busur sepanjang bulan Ramadhan telah mencapai puncaknya sehingga menimbulkan korban yang harus mengalami cacat permanen seumur hidup dengan kehilangan bola mata.
"Kami merasa perlu ada tindakan tegas dari aparat pemerintah setempat bersama pihak keamanan yang ada. Walaupun para pelaku masih di bawah umur, perbuatan mereka sudah masuk kepada tindakan kriminal yang sudah sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan warga yang berada di Kabupaten Gowa", terang Yerri.
Lanjut Yerri, perang kelompok menggunakan senjata busur di Kabupaten Gowa, khususnya Kecamatan Somba Opu memang marak terjadi sepanjang bulan Ramadhan. Kondisi tersebut sudah mulai meresahkan banyak masyarakat diKabupaten Gowa.
"Kita harus sepakat untuk menyatakan senjata jenis busur ilegal di wilayah Kabupaten Gowa, dan kepada semua pihak yang memiliki senjata tersebut sudah saatnya wajib ditindak secara tegas, demi keamanan dan kenyamanan seluruh warga Kabupaten Gowa", bebernya.
Ditambahkan Yerri, anak yang menjadi korban pembusuran pada malam takbiran tersebut sempat dirawat selama beberapa hari di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
"Tempo hari kami diminta lakukan pendampingan oleh Camat Somba Opu. Dari Pak Camat kita komunikasikan dan koordinasikan ke Kadis sosial. Anak itu sudah keluar dari rumah sakit waktu hari sabtu lalu (7/5/2022), semua biaya ditanggung Pemda Gowa melalui Dinas Sosial", tutupnya. (*)
Editor : Iga