REPLIKNEWS - Beginilah kisah Silva Paranggai, sosok tenaga pendidik di Pelosok Toraja, tepatnya di Lembang Batu Lotong, Kecamatan Rante Karua, Kabupaten Toraja Utara yang relah mengabdi tanpa gaji.
Silva Paranggai merupakan Lulusan Sastra Inggris Universitas 45 pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikannya pada di Sekolah Tinggi Teologia Katharos Indonesia Bekasi dan berhasil meraih gelar Magisternya pada tahun 2021.
Sejak tahun 2013, Silva Paranggai telah mengabdikan diri sebagai pengajar di sekolah cabang SDN 4 Awan, satu-satunya Sekolah Dasar di Lembang Batu Lotong, Kecamatan RanteKarua, Toraja Utara.
Mengabdikan diri sebagai pengajar di pelosok, apalagi hanya di sekolah cabang, nasib Silva Paranggai tidaklah manis.
Sejak mengabadikan diri, upah yang diterima tidak menentu dan jauh dari kata cukup. Sejak tahun 2013, Silvina Paranggai hanya perna mengecap gaji 300.000 perbulan, 500.000 per bulan, 550.000 perbulan, 600.000 perbulan.
Seiring berjalannya waktu, gaji Silva Paranggai bukannya semakin meningkat. Nasib pahit justru kembali ditelannya setahun belakangan ini. Berstatus tenaga kontrak daerah, ia justru sama sekali belum mengecap gaji yang katanya naik menjadi 1.000.000 perbulan itu. Lagi-lagi, karena SK tenaga kontrak yang belum juga menemui titik terang.
Meski begitu, semangat Silva Paranggai tidak perna surut. Ia tetap berada pada jalan pengabdian.
Tidak ada alasan lain, Silva Paranggai merasa terbebani dan prihatin dengan tingkat pendidikan masyarakat di desanya. Ia berharap, kelak anak-anak yang merupakan generasi penerus bisa mencapai pendidikan yang tinggi dan menjadi manusia yang lebih baik. Impiannya hanya ingin memanusiakan manusia.
Memperkokoh pengabdiannya, Silva Paranggai meyakini pekerjaannya sebagai ladang untuk melayani Tuhan.
Penulis : Nata