Home Artikel Danantara Kucurkan Rp20 Triliun untuk Peternakan Ayam, Ini Tanggapan Kopteru Indonesia

Danantara Kucurkan Rp20 Triliun untuk Peternakan Ayam, Ini Tanggapan Kopteru Indonesia

REPLIKNEWS, MAKASSAR - Rencana pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana sebesar Rp20 triliun dalam program hilirisasi sektor peternakan ayam mendapat tanggapan positif dari Komunitas Pengusaha Peternak Unggas Indonesia (Kopteru Indonesia).

Organisasi ini menilai program tersebut dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di bidang unggas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.

Menurut Ayub Herbi Patandean, Founder Kopteru Indonesia, pihaknya memahami betul permasalahan yang dihadapi para peternak rakyat setelah selama empat tahun terakhir aktif melakukan pembinaan terhadap peternak ayam kampung dan bebek di berbagai daerah.

"Antusias masyarakat di bidang peternakan sangat tinggi. Namun kebanyakan berhenti di tengah jalan karena dua masalah utama, yaitu tingginya harga pakan dan belum baiknya sistem penjualan hasil panen," ujar Ayub, Rabu (12/11/2025).

Founder Kopteru, Ayub Herbi Patandean Saat Membawakan Seminar Tentang Peternakan Ayam Kampung

Dalam pernyataannya, Kopteru Indonesia memberikan beberapa usulan kepada pemerintah agar program ini tepat sasaran dan benar-benar membantu peternak lokal antara lain:

Subsidi atau Produksi Pakan Nasional

Pemerintah diharapkan memproduksi atau memberikan subsidi pakan bagi peternak mandiri yang memiliki rekam jejak kompeten di bidang peternakan.

"Kalau ada pupuk subsidi untuk petani, harusnya peternak juga bisa menikmati pakan subsidi," tegas Ayub.

Pembentukan Badan Penampung Hasil Panen

Pemerintah disarankan membentuk BUMN atau koperasi khusus unggas yang berfungsi menampung hasil panen peternak lokal, baik dalam bentuk ayam hidup maupun ayam beku (frozen).

"Kami yakin, jika peternak lokal bersatu dan difasilitasi dengan baik, produksi unggas nasional akan kuat,” tambahnya.

Pemerintah Sebagai Fasilitator, Bukan Pelaku

"Kopteru menekankan agar pemerintah tidak terjun langsung dalam bisnis budidaya ayam, melainkan fokus menjadi fasilitator yang membantu mengatasi kendala yang dihadapi peternak," ujarnya.

Suara Peternak Lokal

Beberapa peternak binaan Kopteru juga menyampaikan pandangannya terkait program ini.

Muh. Rizaly, S.M., M.M, peternak dari Tana Toraja, menilai kehadiran pemerintah sangat penting dalam mengatur mekanisme pasar.

"Pemerintah perlu hadir dalam menangani pasar supaya kami peternak lokal bisa berbudidaya lebih banyak dan berkelanjutan, serta mendapat akses pasar yang adil," ujarnya.

Hal senada diungkapkan, Hafidz, peternak asal Kendari. Ia menekankan perlunya subsidi pakan dari pemerintah.

"Pemerintah harusnya hadir dalam subsidi pakan, karena itu yang membuat kami berat selama ini," katanya.

Komitmen Kopteru untuk Kolaborasi

Saat ini Kopteru Indonesia memiliki ribuan binaan peternak lokal di berbagai daerah, dengan sekitar 700 peternak aktif yang tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan, dan Papua.

"Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mensukseskan program ketahanan pangan nasional di bidang unggas. Sesuai visi dan misi Kopteru Indonesia, kami ingin membangun semangat entrepreneur masyarakat di bidang peternakan menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tutup Ayub Herbi Patandean.

Editor       : Redaksi