Home Artikel Gereja Toraja Jemaat Lahai Roi Tello Baru Gandeng BNNP Sulsel Sosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Gereja Toraja Jemaat Lahai Roi Tello Baru Gandeng BNNP Sulsel Sosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

REPLIKNEWS, MAKASSAR - Selepas Ibadah pagi, warga Gereja Toraja Jemaat Lahai Roi Tello Baru, Klasis Makassar Tengah, kembali berkumpul di ruang ibadah untuk mengikuti sosialiasi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan terkait bahaya penyalahgunaan narkoba, Minggu (8/9/2024).

Hadir sebagai pembicara Ida Putriani Y. Halide, selaku penyuluh narkoba Ahli Muda BNNP Sulsel. 

Tidak kurang dari 200 orang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut, mulai dari majelis gereja, kaum bapak, ibu-ibu, pemuda, remaja, dan anak-anak.

Acara yang dipandu oleh dokter Deni Matius selaku moderator yang juga merupakan ketua komisi kesehatan tersebut berjalan dengan lancar.

Sekretaris majelis Gereja Toraja jemaat Lahai Roi Tello Baru mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen gereja dalam mendukung program Bersinar (Bersih Tanpa Narkoba). Pihak gereja sangat berharap, warga jemaat hidup bersih tanpa narkoba. Selain bahaya pada kesehatan, narkoba juga dapat memicu lahirnya berbagai kejahatan.

"Gereja sebagai lembaga agama harus peduli dengan bahaya penyalagunaan NAPZA. Menjaga generasi muda gereja berarti turut menyelamatkan masa depan bangsa," kata Emra selaku sekretaris majelis gereja.

Dalam kesempatan itu, Ida Putriani memaparkan bahwa penggunaan narkoba sangat berbahaya yang bisa berujung pidana. Ia meminta agar segera melaporkan jika ada yang dicurigai menggunakan obat terlarang.

"Jika ada yang ditangkap karena memakai (narkoba) dan dimintai biaya, segera laporkan. Bawa ke kantor BNN, biar BNN yang selesaikan. Narkoba sangat berbahaya, karena itu jangan pernah coba-coba," pesan Ida Putri.

Menurut Ida Putriani, Narkoba menjadi ancaman serius bagi semua generasi, tidak peduli usia, agama, jenis kelamin ataupun derajat pendidikan. Ida Putri menjelaskan bahwa narkoba kini hadir dalam beragam jenis dan bentuk, jadi semakin sulit dikenali dan dikendalikan.

"Oleh karena itu, dibutuhkan peran seluruh pihak untuk menyelamatkan Indonesia dari darurat penyalahgunaan narkoba," kata Ida Putriani.

Sementara, Pdt. Marthen Ma'dika mengatakan bahwa keluarga menjadi ujung tombak dari upaya memerangi narkoba sehingga perlu penguatan dalam keluarga warga jemaat.


Penulis    : Yedidya Ekaputra
Editor      : Redaksi