REPLIKNEWS, MAKASSAR - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Founder Komunitas Pengusaha Peternak Unggas (Kopteru) Indonesia, Ayub Herbi Patandean, menyoroti pentingnya kemerdekaan bagi para pahlawan ketahanan pangan, yaitu para peternak unggas di berbagai daerah.

"Meskipun kita telah merdeka selama 80 tahun, banyak peternak yang masih belum merasakan kemerdekaan dalam sektor pangan, khususnya unggas. Mereka masih belum mendapatkan akses pasar yang adil," ungkap Ayub Herbi Patandean, Minggu (17/8/2025).

Menurutnya, para peternak masih terjebak dalam sistem monopoli tengkulak yang menentukan harga panen. Hal ini menyebabkan peternak tidak dapat menikmati hasil jerih payah mereka secara layak.

Gambar: Dokumentasi Ayub Herbi Patandean dalam Pelatihan Peternakan Ayam Kampung yang Benar di Kabupaten Bone.

Untuk mengatasi masalah ini, Kopteru Indonesia telah menjalankan program "Peternak Mandiri" yang bertujuan untuk memberikan peternak kontrol atas harga panen dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini meliputi beternak sampai membuat barang jadi siap jual, seperti ayam frozen.

"Jika ini dilakukan oleh 50% peternak yang ada, maka harga panen bisa dikendalikan oleh peternak, bukan oleh tengkulak yang kadang memainkan harga," kata Ayub Herbi Patandean.

Ia berharap pemerintah dapat mengambil peran dalam mendukung kemerdekaan peternak dengan menyediakan akses pasar yang adil. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dapat mengakomodir hasil panen dan memberikan pembinaan yang baik kepada peternak.

Saat ini, Kopteru Indonesia telah memiliki ribuan peternak binaan dan terus bergerak untuk mengakomodir peternak dalam mendapatkan akses pasar yang adil. Dengan demikian, Kopteru Indonesia berharap dapat sejalan dengan pemerintah dalam mendukung kemerdekaan peternak dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Penulis      : Martinus Rettang
Editor        : Redaksi