Home Daerah Webinar Seri 08 FDBT: Generasi Toraja  Berjiwa Pancasila dan Pluralisme Menuju Era Globalisasi

Webinar Seri 08 FDBT: Generasi Toraja  Berjiwa Pancasila dan Pluralisme Menuju Era Globalisasi

Adapun tema yang diangkat adalah "Penguatan Pendidikan Pluralisme Bagi Generasi Toraja Menuju Era Globalisasi Dalam Bingkai NKRI": Peremenungan di bulan Pancasila

Repliknews.com, Toraja - Forum Diskusi Budaya Toraja kembali menyajikan sajian Webinar yang kedelapan sebagai sebuah kegiatan bulanan dengan mengangkat tema yang update, sabtu (19/06/21), pukul 10:00 WITA - 12:00 WITA.

 Adapun tema yang diangkat adalah "Penguatan Pendidikan Pluralisme Bagi Generasi Toraja Menuju Era Globalisasi Dalam Bingkai NKRI": Peremenungan di bulan Pancasila. 

Dalam kegiatan ini, dihadiri bapak Kapolda Provinsi Kepulauan Riau Irjen.Pol. DR. Aris Budiman Bulo,M.Si untuk memberikan Keynote Speaker. 

Dalam sambutannya, Kapolda Riau ini mengingatkan generasi muda Toraja agar senantiasa bersikap baik dan memelihara Kebersamaan,tanpa membedakan persoalan latarbelakang, sebab pada intinya kita semua bersaudara sebagai bangsa dalam bingkai NKRI. 

"kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keberagaman atau kemajemukan, oleh karena itu hendaknya kita terus pelihara kepada sesama kita dengan saling menghormati dan menghargai" tandasnya dengan tegas. 

"Pluralisme bisa didapat melalui pendidikan formal maupun informal, salah satu upaya untuk menumbuhkan pemahaman terhadap Pluralisme kita bisa masukkan kedalan kurikum formal maupun sekolah minggu" lanjutnya. 

Sementara itu, yang menjadi narasumber dalam webinar kali ini yakni, DR. Oktavianus Pasoloran, SE,M.Si, Akt,CA Selaku Rektor UKI Toraja, Ibu Sarce Bandaso Tandiasik,SH,MH selaku Anggota DPR RI dari fraksi PDI - P,  Annar Salahuddin Sampetoding selaku ketua Dewan Ekonomi Indonesia Timur dan Bapak AM Putut Prabantoro selaku Editor Buku Masyarakat Pancasila. 

Oktavianus Pasoloran selaku Akademisi yang juga merupakan Rektor dari UKI Toraja, dalam pemaparanya menyampaikan peran Perguruan Tinggi dalam pendidikan Pluralisme menghadapi globalisasi.

"disinilah peran perguruan tinggi bagaimana mendorong pluralisme sebagai sebuah tindakan yang mengakui kebebasan berfikir mencari informasi serta bagaimana mendorong kematangan pribadi seseorang untuk bisa bertindak dalam tingkat pluralismepluralisme" tandasnya. 

"dunia pendidikan tentu dituntut untuk menjadi sebuah contoh dalam menerapkan nilai Pancasila dan nilai pluralisme. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari tri darma perguruan tinggi di  mana di dalamnya perguruan tinggi punya tanggung jawab untuk pengabdian dan ini bagian dari tridarma perguruan tinggi" lanjutnya. 

Sementara itu Sarce Bandaso Tandiasik, SH, MH yang juga anggota DPR-RI menegaskan bahwa sebagai Warga Negara Indonesia kita memiliki hak memperoleh pendidikan, dijamin oleh negara yang merupakan rujukan pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat.

"Mencerdaskan kehidupan bangsa, berbicara bangsa Indonesia, kita etnis Toraja merupakan bagian tidak terpisahkan dari Bangsa Indonesia, Eksistensi generasi mudah Toraja kedepan akan ditentukan sejauh mana generasi toraja memiliki pendidikan, skil dan keterampilan" tandasnya. 

"Membahas tentang pluralisme,  kehidupan kita sebagai warga negara Indonesia memiliki enam Agama yang sudah ditetapkan oleh Negara. sebagai anggota DPR RI sampai saat ini saya belum pernah mendapat penolakan dari masyarakat di wilayah daerah pemilihan yakni Sulawesi Selatan III, Karena kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik kepada siapa saja" lanjut beliau dengan semangat.  

Pandangan dari Bapak Annar Salahuddin Sampetoding mengatakan bahwa soal pluralisme dirinya sudah selesai. 

"diri saya sudah lengkap empat etnis dimana ada keturunan Mandar, Toraja, Bugis dan Makassar ditambah lagi pernah menjadi ketua Pemuda Pancasila di Provinsi Sulsel kurang lebih sepuluh tahun" ungkapnya

Pembicara yang terakhir adalah AM Putut Prabantoro menguraikan sebuah ilustrasi tentang pluralisme. 

"keragaman itu ada disekeliling kita, contoh ada beraneka ragam ikan baik yang kecil dan besar, disamping itu ada keanekaragaman tanaman dan lain sebagainya. Ini juga ada dalam ruang lingkup kita sebagai manusia Indonesia. Jadi amat mulia dan berharganya nilai pluralisme di negara kita, tinggal kita mau pelihara atau bagaimana demi generasi penerus bangsa kita menuju peringatan HUT 100 tahun Indonesia merdeka atau seabad RI" pungkasnya. 

Alan Christian Singkali selaku moderator mampu menjalankan tugas dengan baik hingga acara usai. Sebagai panitia pelaksana Webinar Seri 08 persembahan dari Forum Diskusi Budaya Toraja bro Noldus Pandin,S.Ant sangat berterima kasih atas Webinar ini, semoga bermanfaat bagi yang mengikuti dan menyangsikan nanti pada Chanel YouTube FDBT.

Penulis : D.Y.Tandi