REPLIKNEWS, MAKASSAR - Toraja United FC (TUFC) saat ini memimpin klasemen sementara grub A pada Liga Askot PSSI Makassar 2021-2022. Hal tersebut tidak terlepas dari dorongan Djuli Mambaya yang akrab di sapa DJM, selaku Pendiri sekaligis pemilik TUFC kepada timnya agar bermental juara.
"Selalu saya bilang sama anak-anak bahwa setiap laga pertandingan itu anggap itu final. Jadi, Tidak boleh kita lengah. Intinya adalah setiap laga pertandingan bagi Toraja United managemen, saya sebagai pemiliknya, itu laga final. Jadi, anggap saja laga final, anggap saja dia akan juara begitu", ungkap DJM, Selasa (11/1/2022). Saat dikonfirmasi Jurnalis REPLIKNEWS melalu sambungan telepon, Senin (11/01/2022).
Semangat juara yang ditekankan DJM tidaklah sia-sia. Semangat juara mengantar Toraja United FC sudah meraih kemenangan berkali-kali.
"Terbukti dengan tiga kali pertandingan kami selalu menang, karena itu yang saya tanamkan pada anak-anak bahwa laga ini adalah laga final begitu. Mindset mereka saat itu adalah final,makanya menang", sambungnya.
Selaku pemimpin Club Toraja United FC, DJM berharap timnya dapat menjadi juara pada even tersebut. Selain itu, Dia juga bercita-cita dapat menjalin kolaborasi dengan semua tim sepakbola untuk menyatukan strategi memajukan bola secara umum di Makassar, juga pada tingkat daerah.
"Jadi harapan saya sebagai pemimpinnya adalah, pertama Toraja United bisa menjadi juara dalam even ini, yang walikota cup. Kemudian memegang piala dari ibukota. Kemudian, setelah pasca permainan, dan selesai kalo kami memang juara, kami ingin berkolaborasi, kami ingin bersilaturahmi dengan semua tim, supaya kedepan bagaimana strategi kita untuk memajukan bola di Makassar", bebernya.
Selain itu, DJM juga berharap dapat menjalin komunikasi dengan Pemerintah Sulawesi Selatan, khususnya pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Pemerintah kabupaten Toraja Utara, dan Pemerintah Kabupaten Mamasa. Hal tersebut tidak terlepas dari status Pemerintah kabupaten tersebut sebagai pembina dalam struktur managemen Toraja United FC.
"Terlebih lagi secara khusus Toraja United akan komunikasi kepada pemerintah daerah kabupaten Toraja Utara, Pemerintah Kabupaten Daerah Tana Toraja , dan pemerintah kabupaten Mamasa. Sebab pemerintah-pemerintah itu dalam struktur organisasi kami, mereka adalah pembina. Pembina organisasi ini dan intinya mereka menyetujui, atas nama rakyat Toraja secara umum, mereka menyetujui bahwa tidak ada masalah dengan posisi itu", terang DJM.
Semua langkah yang dicanangkan adalah strategi agar seluruh stakeholder sepak bola Sulawesi Selatan dapat bahu-membahu membangkitkan kembali sepak bola Sulawesi Selatan, dalam hal ini PSM.
"Umumnya lagi, semua elemen masyarakat pencinta bola steakholder bola yang ada di Sulsel bahu membahu membangun kembali kekuatan baru untuk kemajuan bola Sulsel. Patron kami Toraja United adalah PSM Ewako, jayako kembali. Sekali lagi, PSM Ewako, jagako kembali", ungkap DJM dengan semangat.
Saat dikonfirmasi, DJM, selaku pemimpin managemen Toraja United FC juga menekankan bahwa meskipun clubnya berlabel Toraja, pemain dalam timnya tidaklah semua berasal dari Tana Toraja. Hal tersebut karena Tim Toraja United memang sama sekali tidak mendapatkan dukungan dana dari pemerintah Tana Toraja.
"Sebagai catatan kenapa tidak semuanya orang Toraja yang dipakai dalam tim itu. Pertama, tim ini tidak dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Tana Toraja, belum ada sama sekali. Tidak ada ikatan resmi, tidak ada kontrak MOU dengan pemerintah Daerah kabupaten Toraja Utara, pemerintah Kabupaten Tana Toraja, pemerintah Kabupaten Mamasa. Itu tidak ada sama sekali, termasuk pemerintah kota Makassar, dan juga pemerintah Provinsi Sulsel. Tidak ada dana Pemerintah", jelasnya.
Meski demikian, Dia mengakui jika Pemerintah Daerah memakai managemen Toraja United FC untuk membangun bola ditingkat daerah, maka mereka akan berdasar pada MOU.
"Kecuali kalo kami sudah mengarah kesitu untuk profesional, misalkan di Toraja Utara profesional mereka memakai managemen Toraja United untuk membangun bola di Toraja Utara, contoh ya, tentu kami berdasarkan pada MOU, sehingga kalo ada kucuran dana dari pemerintah Toraja Utara, tentu kami akan pertanggungjawabkan sesuai dengan MOU tersebut", terangnya. (Nata/Iga)