Home Daerah Talk Show: Mengurai Kehadiran Ukiran Dalam Suku Bangsa Toraja

Talk Show: Mengurai Kehadiran Ukiran Dalam Suku Bangsa Toraja

mengupas tentang ukiran bagi Suku Bangsa Toraja secara virtual melalui aplikasi zoom

Repliknews.com, Toraja - Mengupas tentang ukiran bagi Suku Bangsa Toraja secara virtual melalui aplikasi zoom, (13/06/21) 

Acara tersebut terselenggara berkat penguatan dari FDBT dan PDkT, serta Komunitas Passura'Toraya. Rajus Bimbin dan Noldus Pandin sebagai penggagas hal ini mendapat sambutan yang sangat besar dari para peserta yang mengikutinya,maupun para praktisi pengukir Toraja sebagai pemberi ulasan dalam talk show tersebut.

Menurut pandangan Rose Sang Bua, Asal mula mengenal ukiran adalah Ukiran awal yang di Toraja dinamakan jenis  Passussu' dan Pa' Lanta' Paa'.  Seiring dengan masa perkembangan, maka ada ukiran dihasilkan dari seorang orang  yang masuk dalam masa akhir balik atau mengalami haid yang  duduk disebelah kayu yg sedang dikerjakan para tukang. Lalu nama ukiran itu dinamakan Pa' Ponto Pia.  

Lanjut Rose, Masa demi masa ukiran diciptakan oleh Nek Limbongan yang diberi nama sama dgn orangnya sebagai pelopor.

Dalam ukiran pokok dasar pada masyarakat Toraja ada empat pengelompokan yakni;
Pa' Tedong,
Pa' barre' allo,
Pa' Bua kapa',
Pa' Bua Paria.

Mengakhiri penuturan  pengukir yang sudah menjelajah di Toraja bahwa dalam Ukiran Toraja ada nilai Filsafah Tallu Lolona yakni;
1. Lolo tau
2. Lolo patuoan
3. Lolo tananan

Ketiga Falsafah ini Menjadi dasar pokok ukiran supaya bermakna dan berkhasiat dan bagi penggunanya serta menjadi simbol dan pengharapan  dan membedakan strata dlm lingkup lingkungan. 

Sang Maestro Pengukir Toraja Ini menambah kan bahwa, Ukiran adalah buku Kitab To dolo yg mengartikan segalah hal dan filsafah manusia Toraja Toraja. Ukiran mempunyai arti dan tujuan serta makna di ruang lingkup /sipengguna. 

Fatalisme pun ada dalam setiap setiap ukiran  atau Pemali/Larangan.

Rose juga menjelaskan, bahwa Ukiran sebagai simbol yang bersifat  panggandoan/pengharapan/doa. Dimana ukiran ini dijadikan kitap kuno yg mengartikan segalah sesuatu yg terjadi langka kehidupan.

Disetiap ruang lingkup ukiran selalu dimaknai dan menggambarkan pengharapan secara lisan kepada PUANG titanan tallu tirindu batu lalikan.
1. Puang matua. Penguasa sang khalik dan bumi ( pencipta alam semesta)
2. To membali puang. Arwa manusia yg Masi hidup di alam baka/puya. Ttpi  Masi dikenang di dunia nyata (semasa hidup)
3. Deata. Penguasa alam gaib. 

Sementara itu Siswanto Pabidang sebagai Penyedia Zoom yang ada di Pulau Madura-Jawa Timur, merasa senang dan berterima kasih atas adanya hal ini sebagai peletakan pemahaman kebudayaan Toraja bagi generasi muda, agar tetap mencintai kebudayaan para leluhurnya. 

Penulis : Noldus Pandin
Editor    : D.Y. Tandi