Home Artikel OPINI: Resolusi Beban Tenaga Pendidik Melalui Artificial Intelligence

OPINI: Resolusi Beban Tenaga Pendidik Melalui Artificial Intelligence

Muamar Qadar

Oleh: Muamar Qadar (Wakil Ketua bidang Riset dan Pendidikan Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pangkep) 

REPLIKNEWS - Perkembangan teknologi di era hari ini tentu harus dibarengi dengan perkembangan kemampuan SDM dalam mengelola kemajuan teknologi yang ada. 

Belakangan ini muncul sebuah kemajuan teknologi yaitu kecerdasan buatan atau lebih dikenal dengan istilah Artificial Intelligence (AI) sebuah kemajuan dibidang teknologi dimana kecerdasan buatan ini memanfaatkan komputer dan mesin untuk meniru kemampuan manusia dalam memecahkan sebuah masalah dan dalam proses pengambilan keputusan terhadap masalah tersebut. 

Menurut John McCharthy yang mendefenisikan arti dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dalam makalahnya mengatakan bahwa AI ini adalah sebuah ilmu dan teknik membuat mesin cerdas, terutama program komputer cerdas, hal ini juga tekait dengan tugas yang sama menggunakan komputer untuk memahami kecerdasan manusia. 

Pada pandangan diatas tentu menjadi sebuah kemajuan yang sangat luar biasa, namun tentu setiap perkembangan teknologi memiliki celah dalam proses pelaksanaanya. sehingga kemampuan sumber daya manusia yang tentu menjadi tolok ukur keberhasilan dari teknologi yang ada. sebagai sebuah contoh, dengan adanya teknologi sistem pemeriksaan atas sebuah berkas itu hanya berdasar pada data yang ditampilkan tentu untuk melakukan interpretasi data yang ada butuh tafsiran dari pembaca dalam memahami maksud dari berkas atau dokumen yang akan diperiksa sehinngga akan berujung pada sebuah simpulan berkas diterima atau ditolak. 

Komunikasi teknologi tanpa adanya interkasi secara langsung akan membuat sebuah keputusan yang dibatasi pada ruang-ruang komunikasi teknologi.

Oleh sebab itu, pada kondisi tersebut dibutuhkan sebuah solusi agar kesepahaman antara pembuat dan penerima bisa berjalan sesuai dengan keinginan bersama. Hadirnya kecerdasan buatan ini bisa dianggap sebagai sebuah solusi dalam memecahkan kebuntuan komunikasi teknologi yang bisa melahirkan ketidaksamaan dalam sebuah keputusan. 

Pada konteks pendidikan Artificial Intelligence akan berdampak secara signifikan, dimana beberapa beban administratif, pengajaran dan proses pemberian nilai akan sangat membantu. Selama ini, beban administrasi dan penilaian selalu menjadi hal yang mendorong tenaga pendidik tidak lagi fokus pada proses pengajaran saja namun lebih banyak digunakan untuk mengurusi administratif. kehadiran kecerdasan buatan tentu dapat menyederhanakan tugas dari tenaga pendidik, kemampuan teknologi dapat membuat proses penilaian dan pengambilan keputusan mejadi otomatis dan lebih cepat tentu jika hal ini terjadi maka akan berefek pada beban kerja tenaga kependidikan menjadi berkurang sehingga waktu yang bisa digunakan untuk mendedikasikan diri kepada peserta didik lebih banyak. 

Sederhananya kemampuan dari kecerdasan buatan ini dapat membuat proses dokumen menjadi lebih sederhana dan lebih efesien. AI tentu memberikan dampak yang besar pada sektor pendidikan ketika digunakan secara maksimal maka akan dapat mengubah wajah pendidikan kedepan menjadi lebih baik, dimana dapat memberikan kepada siswa lingkungan belajar yang membuat mereka dapat berkembang serta memberikan kesempaatan kepada tenaga pendidik untuk berkerja secara efesien dan efektif ketika melakukan kerja-kerja administratif.

Tentu solusi ini, harus seiring sejalan dengan perkembangan sumber daya manusia, seperti yang saya utarakan diatas bahwa perkembangan teknologi jangan sampai membuat kebuntuan dalam komunikasi teknologi. apakah tenaga pendidik wajib merespon perkembangan ini tentu menurut hemat penulis ini wajib dan tak bisa dihindari lagi, mengapa demikian tentu karena dengan semakin meluasnya akses dari peserta didik dalam mengambil ilmu, kemampuan tenaga pendidik pun harus bisa beriringan dengan hal tersebut. Seperti sebuah gelombang perkembangan teknologi harus seiring sejalan dengan perkembangan sumberdaya manusia yang ada.