REPLIKNEWS, LUWU - Banjir dan tanah longsor melanda beberapa titik di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Peristiwa tersebut terjadi Jumat 3 Mei 2024 sekitar pukul 02:00 Wita dini hari.
Banjir tersebut menghanyutkan sedikitnya 10 rumah warga.
Ketua PKPT IPMIL Raya UIN Alauddin, Andi Muh Fausan Aziman mengatakan, jika ini merupakan banjir terbesar yang melanda daerah berjuluk bumi Sawerigading itu.
Menurutnya, banjir tersebut diduga akibat dampak dari aktivitas pertambangan yang terjadi di hulu sungai yakni pegunungan Latimojong.
"Bencana ini merupakan dampak dari aktivitas tambang emas yang terjadi di wilayah hulu," kata Fausan.
Dirinya meminta, pemerintah mulai dari kabupaten hingga pusat agar meninjau kembali ijin amdal setiap perusahaan tambang yang ada di Kabupaten Luwu.
"Pemerintah harus meninjau ulang semua ijin amdal yang dikantongi perusahaan tambang di Kabupaten Luwu," jelas mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara ini.
Sebab kata Fausan, dampak dari aktivitas tambang yang di hulu sungai sangat jelas terlihat dari material banjir.
"Banjir ini membawa material lumpur, jadi sudah sangat jelas jika ada kerusakan yang terjadi di hulu sungai," pungkasnya.
Editor : Redaksi