REPLIKNEWS, MAKASSAR - Gusdurian Makassar gelar Halal bi Halal dirangkaikan dengan diskusi bersama Tokoh Agama di Aula Balai Litbang Agama Makassar, Jumat 18 April kemarin.
Kegiatan ini mengangkat tema "Memperkuat Demokrasi dan Kemanusiaan Pasca Pengesahan UU TNI".
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya peneliti BRIN yang juga pembina Gusdurian Makassar Dr. Syamsurijal Adhan, Ketua PGIW SulselBara Pdt. Adrie O. Massie, perwakilan Permabudhi Sulsel Tjing Ming Nelly serta akademisi dari UINAM Fajar, S.Sos.,M.Si.
Dalam sambutannya, Koordinator Gusdurian Makassar Fathur Marzuki mengungkapkan, tujuan Halal bi Halal dan diskusi ini sebagai ruang memperkuat silaturrahim jejaring komunitas GUSDURian Makassar yang selama ini sudah lama terajut.
"Halal bi Halal kami sengaja dirangkaikan dengan diskusi bersama tokoh agama mengangkat tema "Memperkuat Demokrasi dan Kemanusiaan Pasca Pengesahan Revisi UU TNI". Tema ini sengaja kami angkat karena tentunya menjadi keresahan kita bersama", ungka Fathur dalam keterangannya kepada REPLIKNEWS, Sabtu (19/04/2025).
Fathur menambahkan, kegiatan ini diharapkan sebagai langkah awal bersama untuk terus mengawal dan merawat semangat reformasi yang menjunjung tinggi supremasi sipil dan nilai-nilai kemanusiaan pasca pengesahan UU TNI yang baru.
"Kita tentu sangat menolak bentuk-bentuk pelemahan demokrasi, Negara harus meletakkan kepentingan dan kemasalahatan rakyat diatas kepentingan kelompok", tutupnya.
Penulis : Yedidya Ekaputra
Editor : Redaksi