REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Kelompok konstituen Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa) gencar melaksanakan sosialisasi pencegahan terhadap aksi perundungan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tana Toraja.
Sosialisasi kali ini menyasar dua sekolah di wilayah barat Tana Toraja, yakni UPT SDN 2 Rembon dan UPT SMPN 6 Rembon, di Sarong, Desa (Lembang) Sarapeang, Kecamatan Rembon, Tana Toraja, Jumat (25/10/2024).Pantauan dilokasi, materi dibawakan langsung Yurni Somalinggi dari YESMa.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Yurni Somalinggi mengungkap, kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat menimbulkan dampak psikologis serius, termasuk trauma dan keinginan bunuh diri.
Penyembuhan dari kekerasan, baik verbal, seksual, maupun fisik, seringkali lebih rumit daripada penyembuhan fisik, karena melibatkan kondisi psikologis yang dalam.
"Anak adalah anugerah yang berhak dilindungi dan didampingi dalam keadaan apapun karena anak merupakan aset dan masa depan bangsa. Namun sampai saat ini masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Toraja maupun di daerah yang lain. Maka dari itu, ini merupakan hal yang harus segera kita atasi sehingga kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat berkurang serta teratasi," kata Yurni Somalinggi saat diwawancarai REPLIKNEWS usai kegiatan.Yurni menyampaikan, terdapat beberapa penyebab umum terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Penyebab kekerasan terhadap anak umumnya terkait dengan kurangnya pengawasan orang tua, penyalahgunaan alat elektronik (Hp) dalam bermedia sosial, pergaulan bebas, pengaruh lingkungan, faktor dan kurangnya pengetahuan tentang pendidikan seks pada anak dan gadget/gawai. Pelaku pada umumnya orang-orang terdekat dengan korban," jelasnya.
Yurni menekankan pentingnya kerjasama antara lembaga organisasi masyarakat dan pemerintah untuk memberikan edukasi serta perlindungan terhadap kekerasan perempuan dan anak.
"Kami juga telah melakukan pendampingan, konseling, dan sosialisasi seperti yang telah kita laksanakan pada hari ini di dua sekolah yakni di UPT SDN 2 Rembon dan UPT SMPN 6 Rembon. Dengan adanya sosialisasi ini tentu meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan apabila terjadi kasus kekerasan perempuan dan anak. sehingga dapat mengurangi / menghindarkan segala bentuk gangguan / ancaman kekerasan yang menimpa perempuan dan anak," ujarnya.
"Selain itu juga mendorong partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan sehingga perempuan dan anak korban kekerasan mendapatkan perlindungan dan dapat menyuarakan apa yang mereka alami baik kekerasan psikis, fisik maupun seksual dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak serta menurunkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," pungkasnya.
Penulis : Hendrawan Tulak
Editor : Redaksi