Repliknews.com, Tana Toraja - Pariwisata pada dasarnya adalah pergerakan atau perjalanan manusia atau pengunjung ke suatu destinasi tertentu sesuai preferensi yang dipersepsi mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, hal ini diungkapkan oleh pengamat kepariwisataan yakni Dr. A. S Girikallo pada tanggal 26 Januari 2021 via WhatsApp.
Lanjut beliau bahwa "calon pengunjung sebelum memutuskan untuk memilih destinasi Pariwisata membutuhkan akses informasi terkait fasilitas yang terdapat di objek dan daya tarik wisata seperti kelancaran pasokan air bersih, kebersihan toilet pria dan Wanita. Disamping itu juga pasokan jaringan listrik, jaringan WI-Fi dan koneksi internet lainnya, Kuliner halal bagi pengunjung yang beragam islam, tempat Wudu dan sholat, souvenir dan fasilitas ATM, ketersediaan dan kelancaran angkutan umum dan pribadi (rental car) dari pusat kota ke objek dan daya tarik wisata".
"Fasilitas yang sering dipertanyakan calon pengunjung umum, calon pengunjung disabilitas (Disability visitors potential) mempertanyakan ketersediaan fasilitas bagi pengunjung disabilitas, antara lain: akses jalan khusus disabilitas, toilet khusus disabilitas, dan Kamar mandi disabilitas, pangkasnya.
Terkait dengan permasalah di atas disarankan Pemerintah atau Pengelolah objek wisata khususnya yang berada di destinasi pariwisata Toraja memperbaiki segala sarana dan prasarana yang menjadi tuntutan wisatawan sehingga para pengunjung mendapatkan kesan yang baik. Pengunjung yang puas potensial untuk datang kembali dan dapat mempengaruhi atau mengajak calon pengunjung lain untuk datang berkunjung di masa datang sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata dan juga meningkatkan keuntungan bagi Yayasan Pengelola objek dan daya tarik wisata di Toraja.
Menjadi catatan penting bahwa ada berbagai banyak objek wisata yang sangat pontensial di Toraja, namun masi minim pengunjung karena keterbatasan akses, kurangya informasi serta minimya pasilitas yang di sediakan oleh pemerintah atau pengelola objek wisata. Mengingat bisnis pariwisata sangat dinamis dan kompetitif dalam arti bahwa calon pengunjung akan cepat berpindah atau membatalkan kunjungannya bila fasilitas yang terdapat ke destinasi pariwisata yang ditawarkan di daerah lain, maka seyogyanya perhatian utama Pemerintah dan/atau pengelolah objek dan daya tarik wisata di daerah tujuan wisata khususnya Tana Toraja dan Toraja Utara adalah melengkapi fasilitas yang dibutuhkan wisatawan atau pengunjung. Dalam bisnis pariwisata pepatah klasik ‘ Pembeli adalah raja” masih relevan sampai saat ini.
Sementara itu, menurut salah satu Aktivis Disabilitas yang berasal dari Toraja yakni Noldus Pandin, mengatakan bahwa "Sebuah destinasi wisata tentu ada pemikiran yang berpihak kepada kaum Disabilitas. Mengapa, karena disabilitas Juga ingin menikmati keindahan alam dan menikmati sebuah pertunjukan budaya, jadi ada nilai hak asasi manusia nya.
Kemudian disampaikan juga oleh bro Arnoldus sapaan akrabnya bahwa "Kiranya Pemerintah Tana Toraja dan Toraja Utara ada keberpihakan yang penuh akan persoalan tersebut secara kontinyu, tandas Disabilitas daksa ini dengan tegas. (Red)