REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja, Christian Sakkung sebut janji relokasi korban bencana alam di Palangka, kelurahan Manggau, kecamatan Makale Selatan yang tak kunjung terealisasi akibat tempat yang diurus Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Dinas Lingkungan Hidup tidak jelas.
Hal itu dikatakan Christian Sakkung saat dikonfirmasi soal kendala belum adanya relokasi dan bantuan rumah bagi korban yang terdampak longsor beberapa bulan lalu.
Menurut Christian, relokasi dan bantuan pembangunan rumah belum terealisasi karena belum ada tempat.
"Belum, soalx tempat realokasi yg belum ada," tulis Christian Sakkung via Whatsapp messenger kepada REPLIKNEWS, Kamis (6/2/2024).
Ditanya soal apa kendala hingga relokasi dan bantuan rumah belum terealisasi, Christian menyebutkan bahwa belum ada anggaran yang turun.
"Anggaran tidak turun kalau lokasi tidak ada," tulis Christian singkat.
Christian menyebut bahwa belum ada tempat yang ditemukan akibat ulah PRKP dan Lingkungan Hidup yang tidak jelas mengurus tempat yang akan digunakan untuk relokasi.
"Rencana tempat realokasi di urus oleh PRKP dan lingkungan hidup. Sampai sekarang belum ada kejelasan tentang status lokasi tersebut," tulis Christian.
Seblumnya, Uly, salah satu warga terdampak longsor di Palangka mengungkapkan bahwa hingga bulan Februari 2025 ini, apa yang sebelumnya dijanjikan sudah tidak ada kejelasan.
"Dulu kami dijanji, tapi sekarang sudah tidak ada apa-apa, katanya mau dibuatkan rumah di Tampo, tapi sampai sekarang tidak ada. Termasuk bupati yang janji," ujar Uly kepada REPLIKNEWS, Kamis (3/2/2025) lalu.
Dikatakan Uly, bahwa sudah ada beberapa yang memilih untuk mulai membangun rumah sendiri karena sudah bosan menunggu janji yang tak kunjung terealisasi.
"Kami perbaiki rumah sendiri, karena tidak mungkin kita mau pergi terus menginap dirumah orang, sudah ada 4 rumah yang dipindahkan karena memang rumah yang sebelumnya sudah tidak layak huni," terangnya.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi