Home Daerah Setiap Hari Lewati Lubang, Suatu Hari Tak Pernah Pulang: Jalan Rusak Tonasa Telan Nyawa Warga

Setiap Hari Lewati Lubang, Suatu Hari Tak Pernah Pulang: Jalan Rusak Tonasa Telan Nyawa Warga

Potret jalan tonasa 2. (Foto:ist)

REPLIKNEWS, PANGKEP – Jeritan hati warga Ring 1 PT Semen Tonasa kembali menggema, kali ini dibalut duka yang dalam. Mustafa Mallu, warga Kelurahan Sapanang, Kecamatan Bungoro, menyuarakan kemarahan dan kesedihan setelah insiden tragis yang menewaskan seorang ibu dan anak, yang diduga kuat akibat jalan rusak yang selama ini diabaikan.

Lewat unggahan emosional di media sosial, Mustafa menyindir tajam kelalaian pihak perusahaan yang selama ini menikmati sumber daya alam kampung mereka, namun abai pada keselamatan warga, ia menyebut kondisi jalan sebagai "poros kematian".

"Kami bukan minta jalan tol, hanya ingin jalan hidup kami tak direnggut lubang-lubang maut," tulisnya.

Jalan yang dimaksud merupakan akses utama yang dilintasi kendaraan berat milik PT Semen Tonasa setiap hari. Kerusakan parah, lubang menganga, dan kondisi jalan yang licin saat hujan menjadi momok warga sekaligus ancaman nyata yang telah merenggut nyawa.

"Saya hanya ingin berkata, sebegitu murahkah nyawa kami ketimbang mengeluarkan anggaran untuk memperbaiki lubang-lubang itu? Ingat, kekayaan kampung kami yang setiap hari kalian angkut sebagai bahan dasar semen. Tapi jalan kami? Dibiarkan rusak begitu saja," tegas Mustafa saat dihubungi via telepon. Rabu (9/4/2025)

Tak hanya itu, Mustafa juga menyoroti metode tambal jalan yang dilakukan selama ini. Menurutnya, perusahaan seperti hanya menggugurkan kewajiban sosial dengan menambal seadanya bahkan melibatkan tenaga keamanan (security) sebagai tukang tambal darurat.

"Kalau pun tidak merasa gagal jadi pimpinan di pabrik semen sebesar PT Semen Tonasa, setidaknya punyalah sedikit hati. Lihatlah, sudah ada nyawa yang melayang," sambungnya.

Ia menambahkan, perbaikan jalan seharusnya bukan hanya sekadar tambalan acak atau penanganan musiman saat sorotan publik datang. “Kami tunggu perbaikan yang sungguh-sungguh, bukan tambal pakai sampah,” katanya.

Unggahan Mustafa sontak mendapat reaksi luas dari warganet dan komunitas lokal. Sebagian besar menilai bahwa insiden ini harus menjadi titik balik bagi perusahaan untuk bertanggung jawab secara sosial, bukan hanya mencari untung.

Namun hingga berita ini diturunkan, PT Semen Tonasa belum memberikan pernyataan resmi atas dugaan keterlibatan kondisi jalan dalam insiden tewasnya ibu dan anak tersebut.

Warga kini hanya bisa bertanya:

Apakah nyawa di sekitar pabrik semen memang tak pernah cukup mahal untuk diperhitungkan?.(Wihandi)

Editor                 : Redaksi