Home Daerah PT Malea Disoroti, CSR 8 Miliar Tak Menyentuh Wilayah Terdampak

PT Malea Disoroti, CSR 8 Miliar Tak Menyentuh Wilayah Terdampak

PT Malea Hydropower

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - PT. Malea Energy Hydropower, salah satu Perusahaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang berlokasi di Kabupaten Tana Toraja,  mendapatkan peringkat merah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI 2021-2022.

Kegagalan PLTA Malea dalam melakukan pembangunan terutama dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Baru-baru ini ketua terpilih Forum Mahasiswa Toraja (FORMAT) makassar, Waldi melontarkan kritikan pedas kepada PT. Malea terkait kegagalannya dalam mengelola lingkungan sekitar perusahaan.

"Peringkat merah ini menjadi indikator kegagalan PT. Malea dalam pengelolaan lingkungan yang hanya mengejar keuntungan dan mengabaikan ruang hidup dan ekologi, perusahaan yang sejak awal dibangun dilakukan secara ugal-ugalan dan tidak mengikuti aturan perundang undangan”, Ungkap Waldi kepada REPLIKNEWS, Senin (9/1/2023).

Menanggapi kritikan tersebut, Pimpinan PT Malea, Victor Datuan Batara langsung angkat bicara menepis pernyataan ketua Format Makassar tersebut.

"Jadi begini …
wajar penilaian dari kementrian LH krn kami baru beroperasi Juni 2021 sehingga tdk mungkin dlm waktu 1,5 tahun hasil dari penghijauan atau penaatan LH langsung kelihatan hasilx tapi pasti memerlukan waktu dinda", tulis Victor diberbagai grup media sosial WhatsApp, Senin (9/1/2022).

Pernyataaan Pimpinan PT Malea tersebut justru kembali mendapat tanggapan kritis dari salah satu warga terdampak dari Kecamatan Rano yang enggan disebutkan namanya.

"Sy kira keliru juga ini sanggahannya Pak, kalau baru mau menanam Pohon saat Perusahaan mulai beroperasi 1,5 tahun 
Yg seharusnya awal pembukaan Perusahaan harus memikirkan Dampak untuk wilayah sekitarnya. 
Malea itu bisa dikatakan Perencanaannya sdh Puluhan Tahun.
Sy masuk orang Terdampak", tulisnya melalui pesan Whatsapp kepada REPLIKNEWS, Selasa (10/1/2022).

Ditambahkannya bahwa Kecamatan Rano salah satu daerah terdampak yang paling dekat dari kawasan PT Malea justru menjadi wilayah yang infrastrukturnya sangat memprihatinkan.

"Sampaikan Juga menggelontorkan Dana 8 miliar Tapi tidak Pembangunan untuk wilayah terdampak khususnya Infrastruktur Jalan di Wilayah Terdampak. Sangat Miris jalanan wilayah Kec. Rano, sy hanya fokus ke Rano karena saya orang Rano", bebernya.

"Kalau dari segi pembangunan proyek tdk adaji yg paling berdampak untuk Rano tapi timbal baliknya Perusahaan untuk Masyarakat Rano karena wilayah Perusahaan Separuhnya  masuk wilayah Kec.Rano. (Perusahaan Malea cari Uang di Rano) setidak- tidaknya ada pembangunan di Rano (Bantuan untuk Rano)dan sy hanya fokus ke Infrastruktur Jalan karena sangat Miris Jalanan di Rano yg setiap harinya dilewati karyawan Malea", pungkasnya.

Diketahui PT. Malea Hydropower selama peresmian hingga beroperasi sampai sekarang sudah menggelontorkan bantuan dana sebesar 8 miliar rupiah melalui CSR

 

Penulis   : Martinus Rettang
Editor     : Wahyu