REPLIKNEWS, LUWU TIMUR - Pembangunan Rumah sakit (RS) Towuti yang dianggrakan oleh APBD tahun 2024 satuan kerja Dinas Kesehatan kabupaten Luwu Timur mengalami ambruk bagian Plafon.
Hal tersebut menuai sorotan dari salah satu Lembaga penggiat anti korupsi Sultan Hasanuddin Corupption (SHCW).
Direktur SHCW, Ewaldo Aziz mengungkapkan bahwa proyek Pembangunan rumah sakit di Kecamatan Towuti, kabupaten Luwu Timur yang anggarannya bersuber dari APBD Tahun 2024 Senilai Rp 3.800.000.000,00 Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur yang di kerjakan oleh kontraktor pelaksana CV.Bintang Mahalona Perkasa diduga dikerja asal-asalan.
"Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari hasil investigasi bahwa pembangunan tersebut tidak sesuai harapan masyarakat, bahkan pembangunan RS Towuti diduga kuat
tidak sesuai dengan spesifikasi pada perencanaan pada spesifikasi volume bangunan," kata Ewaldo Aziz kepada REPLIKNEWS, Sabtu (8/3/2025).
Ewaldo menduga ada markup anggaran terkait material dan bahan yang digunakan dalam pembangunan RS Towuti yang dapat berpotensi menimbulkan Kerugian Negara.
"Terbukti dengan ambruknya Plafon pada RS tersebut, padahal belum di resmikan dan belum digunakan oleh masyarakat namun bangunan tersebut pada bagian plafon telah ambruk," terang Ewaldo.
Oleh karena itu, SHWC dengan tegas meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan untuk segera melakukan penyelidikan bersama ahli konstruksi bangunan untuk melihat struktur bangunan tersebut.
"Yang kami nilai tidak sesuai spesifikasi dalam pekerjaanya dan sangat diduga terjadinya markup anggran yang berpotensi merugikan keuangan negara," tegas Ewaldo.
Ewaldo Aziz juga berharap pihak aparat hukum untuk segera melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) dan CV Bintang Mahalona Perkasa selaku kontraktor pelaksana.
"Dalam waktu dekat ini kami secara kelembagaan akan melakukan aksi unjuk rasa serta membawa laporan aduan ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan terkait ambruknya Plafon RS Towuti yang belum di fungsikan namun telah mengalami kerusakan," pungkas Ewaldo.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi