Home Nasional Penyematan Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo, Kader Hambalang Gerindra: Buah dari Kerja Keras, Kesabaran dan Ketulusan

Penyematan Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo, Kader Hambalang Gerindra: Buah dari Kerja Keras, Kesabaran dan Ketulusan

Dok. Istimewa: Foto Awal dan Prabowo 15 tahun lalu.

REPLIKNEWS, MAKASSAR - Wakil ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Pengurus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh. Awaluddin Mangantarang, memberikan ucapan selamat kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto atas penyematan pangkat Jenderal kehormatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Selayaknya beliau, Bapak Prabowo Subianto mendapatkan hal tersebut sebab jasa jasanya dalam memajukan Bangsa dan Negara khususnya di bidang militer dan pertahanan sangat luar biasa, itu terbukti dari penilian peringkat militer oleh lembaga internasional, Global Fire Power (GFP) merilis peringkat militer dunia, Indonesia berada di posisi ke-13 sebagai negara dengan militer terkuat di tahun 2023," kata Awaluddin. 

Lebih lanjut Awaluddin yang juga pelaksana Ketua Harian TIDAR Sulsel mengurai dengan 0,0000 poin sebagai nilai standar sempurna, kekuatan militer Indonesia menerima skor indeks kekuatan sebesar 0,2221 dalam peringkat terbaru, ini juga sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara dengan militer terkuat di ASEAN. 

"Selain prestasi beliau memajukan satuan TNI pada saat menjabat Danjen Kopassus dan Panglima Kostrad, hal tersebut tak lepas kontribusi pak Prabowo Subianto selama menjabat menteri pertahanan Republik Indonesia," urai Awal, sapaan akrabnya, politisi berlatar belakang aktivis tersebut.

Lanjut, mantan Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Media Online (IMO) Sulsel itu pun mengajak semua pihak, termasuk lawan-lawan politik Prabowo pasca Pemilu 2024 ini, untuk menghentikan kecurigaan dan fitnah kepada mantan Pangkostrad itu.

"Sekarang, Presiden Jokowi telah membaca yang sebenarnya bahwa Prabowo berhenti secara terhormat dari TNI, sehingga semua hoax yang berkembang sejak 1998 telah dibantah. betapa getir perasaan pak Prabowo karena seluruh dosa Orde Baru, seolah harus beliau tanggung sendiri. Tapi beliau telan sepanjang masa itu sampai sekarang. Tak pernah sekalipun beliau melawan dan menjelek-jelekan TNI. Kesetiaan yang teruji!" ujar Kader Gerindra angkatan pertama, jebolan Alumni Diklat Hambalang (tempat pengkaderan Gerindra). 

Bahkan, Awal sendiri mengaku pernah bertanya mendengarkan penjelasan dari dekat pada saat pengkaderan dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terhadap Prabowo Subianto dan ia pada saat itu kesimpulan kalau semuanya fitnah. 

"Dan mungkin fitnah itu yang menjadikan Prabowo sebagai `tumbal` yang baik buat negara, “saya sebagai pemuda yang berlatar belakang aktivis tentu penasaran akan penjelasan beliau, sehingga pernah mempertanyakan itu pada saat saya mengikuti pelatihan kader di Hambalang”. "Kata pak Prabowo, "Baiklah saya yang mengalah". Sekali lagi, ia telan semua fitnah seperempat abad lamanya!," ungkap Awal mengutip pernyataan Prabowo tersebut.

Namun sebentar lagi, masih menurut politisi muda asal kota Daeng itu, jika tak ada aral melintang, Prabowo akan dilantik jadi presiden RI ke-8, dan Jokowi sebagai Panglima Tertinggi militer dan Kepala Negara, serta Kepala pemerintahan, melengkapi penghargaan militer kepada beliau.

"Mari kita terima rekonsiliasi ini! Bangsa besar ini harus melepaskan beban-beban masa lalunya agar ringan langkahnya ke depan. Karena kita ingin menjadi negara besar dan memimpin manusia, "ikut serta dalam ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial", sebagaimana amanat pendiri bangsa," pungkas mantan Sekretaris Jenderal ILMISPI tersebut. (*)

Editor   : Redaksi