REPLIKNEWS, GOWA - LSM Perak DPC Gowa dan ketua Investigasi LSM YBH Kompak Indonesia Investigasi Sulsel telah menemukan proyek pembangunan Lapangan Futsal di Desa Bontobiraeng Selatan, kecamatan Bontompo yang diduga asal-asalan dan mangkrak.
"Proyek lapangan futsal dengan menggunakan Dana Desa di desa Bontobiraeng Selatan kecamatan Bontompo dengan nilai total 466.000.000,00, hasil temuan dilokasi lapangan menggunakan bahan material bekas karena dilihat keadaannya banyak besi bekas di las dan baut dari tiang banyak sudah berkarat serta dipinggir lapangan ada yang retak, sinyalir pengerjaan tidak sesuai dengan Spesifikasi dan ada dugaan Mark up dana sehingga pengerjaan itu jadi Mangkrak dan asal-asalan", ujar Ibrahim, ketua Investigasi YBH Kompak Indonesia Sulsel.
Menurut Ibrahim yang akrab disapa Dg. Naba ini sudah melakukan pengecekan lapangan dan akan melakukan permintaan kepada inspektorat Gowa untuk melakukan pemeriksaan dan akan melaporkan hal ini juga kejaksaan Gowa jika tidak ditanggapi Inspektorat.
"Jadi kami sudah cek kelapangan langsung dan Faktanya banyak baut dan besi bekas malahan lebih parahnya lagi pinggiran lapangan ada yang retak. Ini pengerjaan jelas asal-asalan dan terkesan ada dugaan penggelembungan anggaran. Kami juga minta pihak inspektorat bertindak cepat untuk melakukan pemeriksaan ulang kembali. Kami akan kawal dan merencanakan melaporkan kasus ini kekejati Gowa atau Kepolres kalau tidak ada kejelasan dari hasil pemeriksaan Inspektorat", tandasnya.
Sementara itu, ketua DPC Gowa LSM Perak Taufan mengatakan berdasarkan pekerjaan serupa dengan anggaran seperti itu maka harus sesuai dengan spesifikasi jangan dirubah.
"Diduga pengerjaan dilakukan ini secara terburu-buru karna dilihat dari hasil pantauan dilapangan, menurut dugaan saya anggaran dengan dana seperti itu ada sinyalir Mark up dana desa untuk pembangunan Lapangan Futsal", beber Taufan.
Diberitakan sebelumnya di media ini, "Telan Dana Ratusan Juta, Pembangunan Lapangan Futsal Desa Bontobiraeng Selatan Lama Mangkrak".
Proses pelaksanaan proyek pembangunan lapangan futsal, Kecamatan Bontompo, Desa Bontobiraeng Selatan, Kabupaten Gowa, terkesan mangkrak. Pasalnya, sejak dibangun, hingga kini fasilitas yang digadang-gandang Pemerintah Desa sebagai prasarana multifungsi tersebut belum juga rampung.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat. Disamping proses pembangunannya yang mangkrak, ternyata pembangunan lapangan futsal tersebut menelan jumlah dana yang tak sedikit.
“Kalau gak salah, itu pakai anggaran dana desa tahun 2021, sampai sekarang belum juga rampung. Jadi, sampai sekarang warga desa belum bisa menikmati fasilitas tersebut bang. Dengar-dengar, biayanya pun gak sedikit itu, ratusan juta tu biayanya bang", beber salah seorang warga yang namanya tak ingin disebutkan.
Selain belum bisa difungsikan sebagaimana mestinya, kondisi bangunan itu kini juga kotor, tidak terurus, dan terkesan terbengkalai atau dibiarkan saja setelah melewati beberapa tahap pembangunan.
Kepala Desa (Kades)Bontobiraeng Selatan Muh. Hatta saat dikonformasi wartawan beberapa waktu lalu mengaku kalau pembangunan lapangan futsal tersebut berdasarkan hasil musyawarah dengan masyarakat.
Dijelaskannya, bahwa pembangunan lapangan futsal tersebut adalah Anggran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun 2021 yang diserap dari Dana Desa.
"Pembangunan Lapangan Futsal ini di anggaran tahun lalu, serta pelaksanaan nya itu bulan Januari", pungkasnya.
Ia melanjutkan jika lapangan Futsal ini mandek karena Dana Desa yang di anggaran tidak cukup, maka itu pihak pemerintah desa akan mencari Donatur pihak ketiga untuk bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.
"Pekerjaan lapangan futsal ini dianggarkan kurang lebih 450 juta menggunakan Dana Desa, akan tetapi dana yang dianggarkan belum bisa mencukupi, tapi waktu dekat kami dari pihak pemerintah Desa akan mencari pihak ketiga untuk menuntaskan pekerjaan tersebut" tandasnya.
Sementara itu menurut salah satu BPD Desa Bontobiraeng Selatan yang enggan disebutkan Namanya masalah belum rampungnya pembangunan sarana olahraga sudah pernah dibicarakan dengan kepala desa. Namun hal ini tidak direspon.
“Saya pernah minta agar rincian anggaran biaya pembangunan sarana olahraga dibuka, apakah sudah sesuai atau tidak. Tapi kepala desa tidak mau kasih lihat", bebernya.
Padahal pengelolaan dana desa itu, harus transparan, partisipatif dan akuntabel.
Ia juga mengungkapkan, Desa Bontobiraeng Selatan mengalokasikan dana desa untuk pembangunan sarana olahraga, ini berdasarkan rapat bersama pada tahun sebelumnya.
Ditempat terpisah Camat Bontonompo Wahyuddin mengatakan jika pekerjaan Lapangan Futsal ini baru dikerjakan tahap pertama.
"Baru tahap pertama itu dikerjakan nanti tahap berikutnya akan dikerjakan", ujarnya.
Penulis : Udhin
Editor : Iga