Home Mancanegara Lewat Program WEI, Sekolah Bahasa Inggris Gratis Kini Hadir di Tana Toraja

Lewat Program WEI, Sekolah Bahasa Inggris Gratis Kini Hadir di Tana Toraja

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Widya Erti Indonesia (WEI) memulai inisiatif Rural Resilience Initiative (RURISE) 2024 di Dusun Randanan, Maroson, Rembon, Tana Toraja, Jumat (27/06/2024).

Dengan mengusung tema "Menuju Global dengan Kekuatan Lokal, WEI percaya bahwa semangat pembangunan masyarakat lokal diharapkan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat di Lembang Maroson.

"Dengan adanya pendidikan, pengembangan produk lokal, dan kesadaran lingkungan, kami yakin masyarakat akan semakin berdaya, mandiri dan mampu menginspirasi inisiatif berkelanjutan ini kepada dunia global," kata Ketua Yayasan WEI, Rieni Handayani.

Dikatakan Rieni Handayani, RURISE juga berfokus pada pengembangan produk lokal berbasis komunitas untuk meningkatkan pendapatan warga, salah satunya lewat produk olahan coklat.

"Piong cokla' diharapkan mampu menjadi sumber penghasilan alternatif bagi warga di Lembang Maroson, serta menjadi sumber pendanaan operasional kelas bahasa Inggris agar bisa berkelanjutan. Dengan demikian, anak-anak yang terlibat dapat merasakan manfaat pendidikan yang optimal," ungkapnya.
 
Sementara, Kepala Lembang Maroson, Petrus Ta'dung menyambut baik kegiatan dari Widya Erti Indonesia melalui program RURISE itu.

"Kami melihat banyak anak di Lembang Maroson yang perlu dibekali pengetahuan berbahasa Inggris. Memang dampaknya tidak instan, kelak di masa mendatang, harapannya bekal anak-anak di sini dapat digunakan untuk meraih cita-cita mereka setinggi mungkin," kata Petrus Ta'dung.

Selain dari Kepala Lembang Maroson, program Rural Resilience Initiative (RURISE) juga mendapat respon positif dari berbagai pihak seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Camat Rembon dan seluruh masyarakat Maroson.

"Kami dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja sangat mendukung program ini dan berharap dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di Kabupaten Tana Toraja," ungkap Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang, Andi Palloan.

Dalam acara pembukaan program Rural Resilience Initiative (RURISE), Widya Erti Indonesia mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi, menjejakan langkah bersama dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa. 
 
Program RURISE dirancang untuk
mengembangkan potensi warga melalui serangkaian kegiatan yang berfokus pada pendidikan, pengembangan produk lokal, dan peningkatan kesadaran lingkungan yang berkelanjutan.

Salah satu kegiatan utama dari program ini adalah Natsir Eco School (NES). NES merupakan sekolah alternatif bahasa Inggris gratis kepada lebih dari 200 anak yang berasal dari 5 dusun di Desa Maroson, Tana Toraja. 
 
Widya Erti Indonesia bekerja sama dengan Natsir Eco School untuk mengembangkan peningkatan kapasitas berbahasa inggris bagi generasi mendatang di Tana Toraja.

Selama ini, Natsir Eco School (NES) telah menjalankan kelas belajar bahasa Inggris yang melibatkan volunteer dari luar Negeri di salah satu dusun (Randanan). 
 
Melalui RURISE, program ini membuka kelas di 4 dusun lain (Palakka, Lameme’, Rarung, Pasang Lambe’) agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di Lembang Maroson, Kabupaten Tana Toraja. 

Tenaga pengajar di 4 kelas NES ini akan menggunakan pendekatan Volunteach, sebuah pendekatan yang menggabungkan volunterisme, edukasi, dan pariwisata, atau yang lebih dikenal sebagai voluntourism. 

Para relawan pengajar atau Volunteacher ini berasal dari dari dalam Negeri dan Mancanegara, semuanya akan berkontribusi untuk mengajar bahasa Inggris dan menginap di homestay-homestay yang akan dikembangkan di desa.

Tentang Widya Erti Indonesia (WEI)

Widya Erti Indonesia (WEI) adalah organisasi yang berkomitmen meningkatkan kualitas
hidup komunitas pedesaan dan marjinal melalui pendidikan dan pengembangan ekonomi. 

WEI bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong pencapaian SDGs di Indonesia dan Dunia.

Melalui berbagai program, WEI berupaya mewujudkan visi masyarakat yang terdidik, berdaya, dan terlibat dalam lingkungan sosial yang setara dan berkelanjutan.

Kegiatan kickoff dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPML, Andi Palloan, dan diikuti oleh Camat Rembon, Senyta, Kepala Lembang Maroson, Petrus Ta'dung, Ketua Yayasan WEI, Rieni Handayani, Penggagas NES Tana Toraja, Natsir, serta kepala dusun dan warga Lembang Maroson.

Penulis    : Hendrawan Tulak
Editor      : Redaksi