
REPLIKNEWS, PANGKEP – Klarifikasi terbuka dilakukan istri Kepala Desa Marasende, Yulianti Saleh, S.Pd, terkait isu yang menyebut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pangkep menerima dana desa sebesar Rp10 juta dari pemerintah desa.
Dalam pernyataannya yang disampaikan di Cafe Sahir Pangkep, Selasa (8/4/2025), Yulianti membantah keras tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah yang mencoreng nama baik dirinya dan hubungan baik yang selama ini terjalin antara pemerintah desa dengan kalangan mahasiswa.
“Saya tidak pernah memberikan apapun kepada HMI. Kami sesali isu tersebut karena telah menyeret nama saya dan juga nama HMI. Hal ini bisa merusak silaturahmi kami dengan adik-adik mahasiswa yang selama ini terjaga dengan baik,” ujar Yulianti.
Ia juga mengaku kaget saat mengetahui pemberitaan yang mengaitkan dirinya dengan aliran dana ke HMI.
“Saya juga kaget baca berita itu. Tidak tahu dari mana Ketua HMI Pangkep mendapat informasi seperti itu,” lanjutnya.
Senada dengan Yulianti, Sekretaris Desa Marasende, Sugianto, juga membantah adanya aliran dana desa ke HMI. Ia menyebut informasi tersebut tidak benar dan bisa menyesatkan publik.
“Terkait dengan dugaan pemberian anggaran sebesar Rp10 juta ke HMI Cabang Pangkep, kami menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar,” tegas Sugianto.
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Pangkep, Fadli, mengaku sempat bereaksi keras karena mendapatkan informasi dari warga Marasende yang menyebut nama organisasinya tercantum sebagai penerima dana desa.
Namun demikian, Fadli menyambut baik klarifikasi yang disampaikan pihak desa.
“Saya kira masalah ini sudah selesai. Ibu Kades sendiri telah membantah informasi tersebut,” ujar Fadli singkat.
Klarifikasi ini diharapkan dapat meluruskan informasi yang beredar sekaligus meredam ketegangan antara pemerintah desa dan mahasiswa.(Wihandi)
Editor : Redaksi