REPLIKNEWS, MAKASSAR - Komunitas GUSDURian Makassar mengunjungi keluarga Alm. Rusdamdiansyah alias dandi, yang menjadi korban pengeroyokan dalam aksi demonstrasi, Jumat 12 September 2025.
Seperti diketahui, Alm. Rusdamdiansyah diamuk massa lantaran diduga seorang intel saat aksi demonstrasi yang terjadi Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, pada Jumat 29 Agustus 2025 lalu.
Komunitas GUSDURian Makassar yang selama ini aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Rusdamdiansyah.
Dalam kesempatan tersebut, penggerak GUSDURian makassar juga menyerahkan tali santunan kepada mendiang keluarga almarhum. Sebagai informasi, bantuan tersebut merupakan kegiatan rutin yang selama ini berjalan di seluruh Indonesia melalui program "GUSDURian Peduli".
Fathurrahman Marzuki, koordinator GUSDURian Makassar, yang juga turung langsung menyambangi rumah almarhum berharap sang keluarga diberi ketabahan. Ia pun menegaskan agar pihak aparat serius mengungkap pelaku atas kematian almarhum.
“Kami berduka atas kepergian dandi dan berharap aparat Kepolisian bisa transparan serta memberikan kejelasan dalam penyelidikan kasus ini. Keadilan harus ditegakkan untuk almarhum,” ujar Fathur
Dalam kesempatan yang sama, ibu almarhum Rusdamdiasnyah, Saerah, menyampaikan terima kasih kepada Jaringan GUSDURian lewat GUSDURian Peduli dan GUSDURian Makassar telah mendoakan dan memberikan santunan/tali asih kepada keluarga almarhum.
"Sampaikan Salam hangat kami sekeluarga dan terima kasih terkhusus kepada Mba Alissa Wahid yang telah memperhatikan kami. Semoga beliau dan keluarga GUSDUR senantiasa diberi kesehatan dan dilindungi oleh Allah Swt,"
Kepada media ini, Fathurrahman Marzuki juga menyampaikan berlangsungkawa terhadap korban lain dalam peristiwa aksi demonstrasi yang terjadi pada 28 hingga 30 Agustus lalu.
Selain itu, ia berharap kondisi negara ini segera membaik. "Kami berduka atas apa yang terjadi beberapa terakhir di negeri ini, yang hingga mengakibatkan korban di dalamnya. Kita tak mau hal-hal seperti ini terjadi lagi," pungkasnya.(*)
Editor : Redaksi