Home Nasional "Gerakan Pulang Kampung" Tema Bincang Pemuda di Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia

"Gerakan Pulang Kampung" Tema Bincang Pemuda di Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia

REPLIKNEWS, TORAJA UTARA - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) tahun 2023 yang dipusatkan di Kampung Adat Ke'te'kesu', Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan selama dua hari mulai 6-10 Agustus 2023.

Perigatan HIMAS ini diisi berbagai kegiatan diantaranya, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, diskusi Living Law dan KUHP, Bincang Pemuda Adat, wine making, bengkel seni budaya, panggung budaya, kuliner Masyarakat Adat, pameran photo Masyarakat Adat dan klinik hukum.

Kegiatan Bincang Pemuda adat yang dihadiri pemuda Adat Toraya, Pemuda Adat Tanah Luwu, Pemuda Adat Sulawesi Barat dan Puda Adat Sulawesi Selatan dengan tema "Pemuda Adat Sebagai Agen Perubahan untuk Penentuan Nasib Sendiri".

Menurut Romba Marannu, tujuan dilaksanakannya Bincang Pemuda ini adalah untuk mengingatkan kepada generasi muda pentingnya pemahaman akan budaya yang ada diwilayahnya sebagai generasi penerus masyarakat adat.

"Pemuda adat ini kan salah satu pemegang tongkat estafet, hari ini kita diskusi tentang proses pembelajaran tentang bagaimana pemuda adat itu berinteraksi dengan wilayah adatnya masing-masing. Dan hari ini kita mendengarkan bagaimana kondisi mereka dan kedepannya kira-kira mau seperti apa," terang Romba, Selasa (8/8/2023).

Diskusi ini kata Romba, memiliki Tag Line "Bangkit, Bersatu, Bergerak mengurus wilayah adat" salah satunya gerakan pulang kampung. "Bagimana merubah pola pikir pemuda sehingga tidak lagi pergi merantau, karna kalau semuanya pergi merantau maka tidak ada lagi generasi penerus yang akan mengurus wilayah adat," terangnya.

Dikatakan Romba, bahwa di Toraja ini khususnya, masih banyak Sumber Daya Alam yang bisa dikelolah hanya saja pola pikir pemuda harus dirubah sejak dini sehingga tidak ada lagi yang keluar daerah mencari pekerjaan.

"Kekayaan alam kita sangat melimpah, namun tidak ada yang siap untuk mengelolah itu. Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus bekerja keras bagaimana merubah pola pikir dan perilaku sehingga anak muda berfikir untuk mulai tinggal dikampung," pungkas Romba Marannu.


Penulis   : Martinus Rettang
Editor     : Iga