Home Daerah DPRD Gelar RDP: Murid di Liukang Kalmas Berdoa, Pejabat Berdiskusi, Sekolah Tetap Rusak

DPRD Gelar RDP: Murid di Liukang Kalmas Berdoa, Pejabat Berdiskusi, Sekolah Tetap Rusak

REPLIKNEWS, PANGKEP – 19 Februari 2025, Di tengah gemerlap pembangunan kota, sekolah-sekolah di Kecamatan Liukang Kalmas tampaknya memiliki prioritas berbeda: belajar bertahan hidup. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di DPRD Kabupaten Pangkep hari ini, terungkap bahwa banyak sekolah di kepulauan lebih cepat roboh ketimbang diperbaiki.

Ketua Gema Garda Nusantara (GGN) Pangkep, Ardan, menyoroti kondisi ini dengan nada prihatin kerusakan kecil berakibat kerusakan besar. Namun, keprihatinannya bukan sekadar soal bangunan sekolah yang nyaris ambruk, melainkan juga ke mana perginya Dana BOS yang seharusnya digunakan untuk perawatan.

"Kami melihat kondisi sekolah-sekolah ini seolah tak tersentuh perbaikan, padahal ada anggaran yang seharusnya bisa digunakan. Kami mempertanyakan, apakah anggaran ini benar-benar dialokasikan sebagaimana mestinya, atau justru menguap di tengah jalan?" ujar Ardan dengan nada retoris serta penuh dengan dugaan.

Lanjutnya, kami selalu mengajak untuk para murid selalu berdoa guna prasarana dan sarana sekolah yang ada di kepulauan layak dan sesuai dengan regulasi yang ada.

M. Ramli, yang memimpin rapat dari Komisi I yang merupakan perwakilan Dapil IV (Tangayya dan Kalmas), turut mengungkapkan keironisan situasi ini.

"Saya pernah melihat langsung beberapa sekolah serta mendengar kondisi SDN 9 Butung-Butungan yang sejak dibangun pada 1972 lebih sering jadi bahan polemik ketimbang bahan renovasi," katanya.

Pernyataan itu menggugah pertanyaan: apakah bangunan sekolah ini memang didesain untuk ujian kesabaran murid dan guru?

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Pangkep, Amiruddin, menegaskan bahwa Dana BOS memang mencakup perawatan sekolah.

"Selain gaji guru honorer dan operasional sekolah, perawatan juga menjadi bagian dari Dana BOS. Kami akan menindaklanjuti aspirasi ini dan memastikan jadi perhatian serius bagi kami," katanya, dalam nada yang seakan sudah pernah diucapkan sebelumnya.

Sementara itu, Sekretaris Inspektorat Pangkep, Saharuddin, mengapresiasi peran GGN dalam mengawasi anggaran pendidikan (Dana BOS).

"Kami mengakui jujur ada beberapa sekolah di kepulauan yang memang kondisinya memprihatinkan, tidak layak pakai, jauh dari sarana pendidikan. Insya Allah, ke depan ini akan menjadi catatan penting bagi kami agar pengawasan lebih diperketat," pungkasnya, menambahkan daftar panjang janji yang patut dinantikan realisasinya.

Sebagai tindak lanjut, DPRD Pangkep berjanji akan meneruskan hasil RDP ini kepada Bupati agar mendapatkan perhatian lebih lanjut. Inspektorat juga berencana turun langsung ke sekolah-sekolah di Liukang Kalmas pada bulan April mendatang.

Sebuah janji yang, jika direalisasikan, tentu akan menjadi kejutan. Sebab, jika janji ini hanya sekadar catatan rapat tanpa realisasi, bukan tidak mungkin sekolah-sekolah di Liukang Kalmas akan terus mengajarkan satu mata pelajaran tambahan kepada murid-muridnya: Ilmu Kesabaran.

Penulis           : Wihandi
Editor             : Redaksi