Home Daerah Disektor Parawisata, Tana Toraja Jadi Tempat Studi Banding DPRD Tojo Uno-Uno

Disektor Parawisata, Tana Toraja Jadi Tempat Studi Banding DPRD Tojo Uno-Uno

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Ketua DPRD Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah, Mahmud Lahay, didampingi Ketua komisi dua, Jafar Mohammad Amin, dan anggota komisi dua lainnya kunjungan kerja di DPRD Tana Toraja, Rabu (9/3/2022).

Kunjungan kerja komisi dua DPRD Tojo Uno-Uno di DPRD Tana Toraja sharing terkait pengembangan dan promosi pariwisata, tingkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi, didampingi Wakil Ketua Yohanis Lintin Paembongan, dan Evivana Rombe Datu, dan anggota dewan lainnya, terima rombongan di ruang rapat kerja pimpinan, bahas potensi dan pengelolaan daerah tingkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Mahmud Lahay mengatakan kunjungan tersebut dalam rangka peningkakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor Parawisata. 

"Sangat maju pengembangan pariwisata alam, adat dan budaya, serta pariwisata sejarah didaerah ini, sehingga program dan strategi maupun sumber pendanaan bangun pariwisata perlu diketahui", kata Mahmud Lahay. 

Ia juga mengakatan, kedua daerah baik Tojo Uno-Uno maupun Tana Toraja ditunjang bandara udara dalam memajukan pariwisata. 

Sementara itu, Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi, uraikan dua tahun terakhir sektor pariwisata daerah ini mati suri lantaran pandemi Covid-19. Bahkan sejumlah fasilitas penunjang rusak lantaran tidak terpelihara.

"Obyek wisata religi Burake sala satu obwis terkenal kurang lebih 3 Km dari kota Makale, tahun 2019 lalu sumbang retribusi PAD kurang lebih Rp 5 milyar. Pusat pengelolaan semua pendapatan daerah dipusatkan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) termasuk pendapatan sektor pariwisata", tutur Welem. 

Diakui Welem, tahun 2021 ini pariwisata sudah mulai bangkit, meskipun target retribusi belum tercapai sesuai harapan.

"Kontribusi pajak juga besar dari masyarakat lewat pesta adat rambusolo dan rambu tuka', ditarget retribusi sekitar Rp 10 milyar. Dan pengelolaan obyek pariwisata didaerah ini tidak sepenuhnya dari Pemda, melainkan ada dikelola Yayasan, Tongkonan, dan Dinas Pariwisata", ujar Welem.

Lanjut Welem, sumber anggaran pembangunan infrastruktur pariwisata di Tana Toraja, selain ABPD, juga bantuan keuangan Provinsi, maupun APBN. Dan tahun 2021 lalu bantuan pariwisata Provinsi Sulsel ke Tana Toraja kurang lebih Rp 20 milyar. (*/Iga)