Home Daerah Bupati Zadrak Buka Konkerkab I PGRI Tana Toraja, Dorong Organisasi Profesi Guru Diandalkan

Bupati Zadrak Buka Konkerkab I PGRI Tana Toraja, Dorong Organisasi Profesi Guru Diandalkan

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Bupati Tana Toraja, dr Zadrak Tombeg buka Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) I Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tana Toraja di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja, Sabtu (27/09/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Zadrak secara resmi diangkat menjadi Dewan Pembina PGRI Tana Toraja ditandai dengan penyematan baju dan pin PGRI. 

Konkerkab ini mengangkat tema "Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat".

Hadir dalam kegiatan tersebut Pengurus Provinsi PGRI Sulawesi Selatan, Ketua PGRI Tana Toraja Andarias Lebang, Rektor UKI Toraja Oktovianus Pasoloran, Kepala Dinas Perhubungan Tana Toraja Eric Crystal Ranteallo serta tamu undangan dan anggota PGRI Tana Toraja. 

Zadrak Tombeg mengawali sambutanya mengajak para guru merenung sejenak, membayangkan jika tidak ada guru di Indonesia.

"Profesi guru adalah profesi yang mulia pencetak para pemimpim. Siapapun pemimpin di dunia ini, itu dihasilkan oleh seorang guru," terang Zadrak. 

Ia meyampaikan organisasi profesi guru harus tetap berada pada tujuan utama organisasi. Sebab kata dia, jika keluar dari tujuan utama akan merusak organisasi itu sendiri. 

"Hal-hal yang dapat merusak jika tidak sesuai dengan tujuan organisasi biasanya akan muncul kekecewaan hingga kepentingan pribadi. Ini bukan tujuan organisasi lagi," beber Zadrak. 

Zadrak juga memberikan apresisai kepada PGRI yang telah memperjuangkan hak-hak guru dan telah berkontribusi bagi pemerintah dan masyarakat. 

Zadrak berharap rapat kerja ini mampu melahirkan ide-ide yang konstruktif sehingga melahirkan program-program strategis untuk kemajuan pendidikan serta kontribusibusi positif di tengah masyarakat. 

"Rapat kerja ini menjadi momen penting untuk mengevaluai apa yang telah dilakukan dan apa yanh akan dilakukan kedepan," terangnya. 

Bupati Soroti Masalah Dua Guru di Tana Toraja Hilang dari Dapodik

Bupati Zadrak dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya tehadap dua guru di Tana Toraja yang hilang dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Menurut Zadrak kejadian ini merupakan tantangan besar bagi PGRI yang memiliki visi memperjuangkan hak-hak para guru. 

Untuk itu, Zadrak menekankan perlunya komunikasi dan kolaborasi yang baik agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi kedepan. 

"Kalau ada kejadian seperti ini yang cenderung merugikan anggota PGRI, tolong disampaikan dan dikomunikasikan dengan baik," ungkap Zadrak. 

"Itulah yang saya sampaikan tadi, jangan sampai ada kepentingan pribadi kita yang tidak tersalurkan sehingga kita mengabaikan niat baik kita untuk menolong teman kita yang lain," sambungnya. 

Bupati Tana Toraja berharap, PGRI kedepan bisa menjadi organisasi profesi yang bisa diandalkan ditengah masyarakat. 
 
"Saya harap ini tidak terjadi lagi kedepan, ini menjadi cambok bagi kita, bagi guru sehingga kedepan kita bisa berbenah menjadi organisasi profesi yang betul-betul bisa diandalkan bukan hanya anggotanya tetapi juga masyarakat dan juga pemerintah," imbuhnya. 

Sementara, Ketua PGRI Tana Toraja, Andarias Lebang dalam sambutannya menegaskan PGRI hadir sebagai garda terdepan dalam menyelesaikan pendidikan di Tana Toraja.

"Yang hadir pada hari ini adalah para pemikir pendidik bangsa di ruang-ruang kelas. PGRI tidak hadir untuk satu golongan, tapi PGRI hadir untuk semua golongan," tegas Andarias.

Menurut Andarias, inovasi adalah kunci, dedikasi dan integritas merupakan energi ditengah era digitalisasi saat ini. 

"Era ini menuntut kita untuk terus berinovasi, mari kita meninggalkan zona nyaman, jangan biarkan digitalisasi, kecerdasan buatan atau perubahan kurikulum berlarih sendirian, kitalah yang harus memimpin laju perubahan itu," terangnya. 

Untuk itu, Andarias mengajak semua anggota PGRI Tana Toraja menjadikan konkerkab ini bukan hanya sebatas laporan dan program kerja diatas kertas, tetapi menjadi titik tolak untuk melipatkangandakan profesionalisme guru. 

"Tingkatkan kompetensi kita, Jadilah guru yang dibutuhkan kehadirannya, yang kata-tanya menginspirasi dan tindakannya menjadi teladan," bebernya. 

Ia juga menyampaikan, PGRI adalah mitra strategis pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. 

"Saya berharap agar PGRI Tana Toraja dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi lain," pungkasnya. 

Andarias juga melaporkan, jumlah anggota PGRI di Tana Toraja yang resmi terdaftar sebanyak 2500 guru yang terbagi dalam 23 cabang.

Penulis          : Dirga Y. Tandi
Editor            : Redaksi