REPLIKNEWS, MAKASSAR - Ketua BPC GMKI Makassar, Bung Vicky sangat prihatin atas rusaknya komunikasi di Tubuh Internal Kepolisian. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, pihaknya mendesak KAPOLRI sebagai penanggungjawab harus segera di Evaluasi, Sabtu (23/11/2024).
Hal tersebut disampaikan terkait kasus Polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat. Bukankah Polisi adalah penegak hukum, kenapa bisa terjadi seperti ini?.
"GMKI Cabang Makassar mendesak agar Kapolri segera di evaluasi, kita bisa lihat di masa kepemimpinan beliau banyak sekali terjadi konflik internal di Institusi Polri. Jika saja ini tidak dibenahi segera, maka akan banyak lagi kasus yang akan terjadi," ungkap Vicky ketua GMKI Cab. Makassar.
GMKI Makassar tegas mendesak Kapolri untuk dievaluasi dengan melihat beberapa peristiwa internal yang terjadi di Institusi kepolisian. Tidak ada tindakan dan rehabilitasi tegas untuk membawa Kepolisian ini terhindar dari masalah internal (sesama polisi).
Dalam hal ini GMKI juga menyampaikan bahwa perlu ada penanaman Karakter dan Moralitas serta rasa kekeluargaan diantara sesama penegak Hukum.
"Saya sangat geli melihat Kapolri saat ini yang tidak tegas dan tidak mempunyai jiwa kepemimpinan, sehingga tidak mampu memberikan rasa kekeluargaan sesama penegak Hukum. Kemana lagi kami harus percaya jika saja penegak hukum kita saling menembaki?," tanya Vicky.
Bahkan pihak GMKI khawatir bahwa kasus penembakan kepada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari yang dilakukan oleh Kabag Ops AKP Dadang Iskandar terjadi karena tidak adanya fungsi kontrol daripada Kapolres.
Sama halnya yang disampaikan oleh Anggota DPR RI Frederik Kalalembang “Krisis Kepemimpinan”. Terbuka lebarnya Polisi bermain di setiap sendi kehidupan adalah salah satu akar dari masalah ini
"Kapolres sebagai pimpinan dari kedua orang ini harus betul-betul bertanggugjawab terhadap kejadian ini, jangan sampai Ia sebenarnya tahu akan konfilk internal yang terjadi tetapi melakukan pembiaran," tegas Vicky.
Apalagi kata dia, ternyata kasus ini bermulai dikarenakan penutupan tambang ilegial galian C hingga berujung penembakan.
"GMKI Makassar memberikan Peringatan Keras kepada Institusi Kepolisian, jika saja masalah internal masih terjadi hanya karena kepentingan pribadi, maka Polisi benar sudah dihilangkan oleh polisi yang buruk," pungkas Vicky.
Penulis : Yedidya Ekaputra
Editor : Redaksi