REPLIKNEWS, MAKASSAR - Kordinator Daerah BEM Nusantara Sulawesi Selatan (BEMNus Sulsel) Muhammad Adfan Astaman menyikapi kinerja General Manager (GM) PLN SULSELBAR "Mau mengundurkan diri atau kita paksa untuk mundur"?.
Tantangan tersebut dilontarkan BEMNus Sulsel lantaran miris melihat kondisi kinerja PLN Sulselbar dalam beberapa bulan terakhir ini sangatlah buruk karena adanya pemadaman listrik tiap hari yang terjadi dan dianggap sangat merugikan masyarakat dan para pelaku usaha.
"Banyak kerugian yang didapatkan karena ulah PLN Sulselbar dan juga menghambat aktivitas kerja masyarakat, bukannya mendapatkan kompensasi malah menaikkan tarif listrik," jelas Adfan Astaman kepada REPLIKNEWS, Kamis (30/11/2023).
BEMNus Sulsel mempertanyakan bentuk pertanggung jawaban PLN SULSELBAR. Menurut Adfan kalau GM PLN SULSERBAR tidak bisa beratanggung jawab dan memberikan solusi kepada masyarakat lebih baik GM PLN SULSELBAR mengundurkan diri saja atau mau kita paksa untuk mundur?.
"Ini bukan kali pertama PLN menghadapi keadaan begini. Seharusnya sudah tau langkah apa yang harus diambil. profesional belajar dari kesalahan, PLN harusnya tidak menyalahkan alam, karena kemarau ini terjadi tiap tahun di Indonesia. Seharusnya PLN punya persiapan menghadapi kondisi yang akan terjadi bukan malah membiarkan masalah seperti ini yang sangat merugikan masyarakat," pungkas Adfan.
Diketahui kompensasi manajemen beban akibat kondisi kelistrikan saat ini, PLN memastikan akan mematuhi dan menindaklanjuti berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perlu diketahui, case dan perhitungan kompensasi per pelanggan adalah beragam. Apabila dinilai memenuhi dan termasuk dalam kriteria Permen ESDM No. 18 Tahun 2019, kompensasi yang sekiranya akan diperoleh pelanggan adalah berdasarkan aturan tersebut.
Dimana, apabila pelanggan memenuhi kriteria aturan tersebut, maka nantinya pelanggan pascabayar akan memperoleh potongan tagihan pada pembayaran rekening listrik di bulan berikutnya. Sementara pelanggan prabayar, saat membeli token akan memperoleh potongan.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi