Home Daerah Soal Air Mancur Tak Difungsikan Lagi, Ini Penjelasan Dinas Terkait

Soal Air Mancur Tak Difungsikan Lagi, Ini Penjelasan Dinas Terkait

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Tidak difungsikannya air mancur kolam Makale mengundang reaksi dari masyarakat Tana Toraja. Tak sedikit pengunjung yang mengeluhkan tidak berfungsinya salah satu ikon Kota Makale yang telah dibangun dengan biaya milliyaran rupiah tersebut.

Kepala Dinas Pemukiman Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Kadis PRKP)  Tana Toraja, Daud Balalembang, sebut air mancur kolam Makale tidak difungsikan lantaran persoalan pandemi covid-19.

Hal tersebut disampaikan Daud Balalembang, saat dikonfirmasi media ini, Senin (14/3/2022). 

Ia menjelaskan, air mancur kolam Makale di bawa tanggung jawab dua Dinas yakni Dinas PUPR dan Dinas PRKP Tana Toraja. 

"Masalah tanggung jawab pengadaan, dua dinas yang pengadaan disana. Dua unit di PUPR dan Dua Dines di PRKP", tuturnya. 

Soal tidak difungsikan, daud menjelasakan hal itu berkaitan dengan situasi pandemi karena akan memicu kerumunan, lantaran air mancur kolam Makale memimiki daya tarik tersendiri. 

"Setelah terbangun difungsikan, malah setiap malam minggu dulu, tapi karena kita masuk dalam musibah dunia, khususnya kita di Tana Toraja, terimbas dari pandemi, tidak boleh ada kerumunan makanya di hentikan dulu", tuturnya. 

Lanjut Daud menjelaskan bahwa, sebelum pandemi, air mancur kolam Makale sempat diaktifkan, bahkan pihaknya, kata Daud bekerja sama dengan inforkom. 

"Karena memang daya tarik itu kolam sudah kita aktifkan, mala kita bekerjasama dengan teman-teman inforkom untuk memhadirkan band-band, cuman karena situasi pandemi tidak bisa melakukan kerumunan makanya kegiatanya dihentikan, masih fungsional itu disana", bebernya.

Sementara itu, Kaboel Palipangan selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakayat (Kadis PUPR) Tana Toraja saat dikonfirmasi mengatakan, difungsikan atau tidaknya air mancur tersebut bergantung pada kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Bupati Tana Toraja. 

"Sebetulnya kalo difungsikan terus itu bisa. Tapi kan termasuk kebijakan dari pimpinan itu seperti apa. Itukan  kemarin sama Pak Bupati rencana mau dikosongkan, mau dibersihkan airnya", tuturnya.

Meski demikian, diakunya pula bahwa untuk memungsikan kembali tentu akan dilakukan pembersihan terlebih dahulu. Pembersihan terakhir dilakukan pada tahun 2020. 

"Kalo mau difungsikan kembali pasti mau dibersihkan lagi karna itu pasti ada lumut-lumutnya atau apa  di bawah. Tahun 2020 kami bersihkan itu", lanjutnya.

Terkait pemeliharaan, Kaboel mengaitkatkannya dengan anggaran pada masa pandemi.  

"Untuk melakukan pemeliharaan dibutuhkan biaya. Inikan tergantung  juga anggaran sebetulnya. Untuk terkait pemeliharaan kan butuh biaya. Kita tahu sekarang karena kondisi pandemi seperti ini yah, anggaran lebih banyak dipenanganan itu", paparnya.

Menurut Kaboel, kendala anggaran memang menjadi masalah pada masa pandemi, sehigga Pemerintah menjalankan kebijakan dengan mempertimbangan prioritas yang harus didahulukan. 

"Semuanya kita mau lihat bagus. Ada yang lebih penting. Ketika mau dihidupkan kembali pasti butuh biaya. Nah kondisi sekarang anggaran agak menurun jadi butuh anggaran untuk penanganan seperti itu, itu jadi pertimbangan juga. 

Artinya memang ada yang lebih prioritas yang membutuhkan anggaran. Tetapi kembali semuanya itu kebijakan. Pemimpin juga pasti bijak dalam hal penggunaan anggaran, pasti melihat prioritas mana yang menjadi hal yang didahulukan", jelas Kaboel, Selasa (15/3/2022). (Iga)