REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Puluhan anak-anak antusias mengikuti pelatihan manik-manik Toraya yang digelar di Kelurahan Tengan, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja pada Kamis (1/08/2024).
Pserta yang terlibat merupakan anak-anak yang berada di sekitaran lokasi Tengan, Mengkendek dan dilatih secara langsung oleh Elisabet Palindung, pengrajin dan pengusaha kerajinan manik-manik asal Limbong Burake.
Gerakan yang dipelopori ibu dan anak, Berthyna Adherline Tukkeng selaku pendiri Yayasan Padolo Toraja Mengabdi bersama Michelin Sallata, Founder POMANARA (Poros Muda untuk Aksi Bersama) tersebut disambut bahagia para orang tua.
Mereka yang datang mendampingi anak-anaknya pun turut membantu merangkai manik-manik. Mereka bahkan berharap ada kelas lanjutan dari kegiatan bertajuk "Tiba-Tiba Merangkai Manik-Manik" tersebut.
Michelin Sallata mengatakan kegiatan tersebut diadakan untuk memperkenalkan kembali pengetahuan tradisional yang sarat nilai sosial melalui proses meronce (merangkai manik-manik) kepad anak usia dini.
"Manik-manik Toraya merupakan kekayaan budaya yang hampir setiap hari kita temui namun sedikit yang tau merangkainya," jelas Chelin, sapaan akrabnya.
"Harapannya kedepan kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak lagi anak-anak usia dini, membangun hobi untuk melestarikan adat istiadat dan kekayaan budaya serta mengajarkan ketelatenan dan kesabaran bagi anak-anak ditengah gempuran teknologi dan gadget saat ini," lanjutnya.
Senada dengan putrinya, Berthyna Adherline Tukkeng mengatakan kegiatan tersebut untuk menginspirasi dan mendorong anak-anak mencintai manik-manik sebagai salah satu kerajinan khas Tana Toraja.
"Semoga kegaiatan seperti ini bisa mendorong mereka untuk melihat makna dari merangkai manik-manik untuk pembentukan karakter mereka sejak dini seperti kesabaran, ketelitian, dan kreatifitas serta rasa bangga akan hasil karya sendiri," terang Berthyna Adherline Tukkeng.
Penulis : Nathalian D. Letta
Editor : Redaksi