REPLIKNEWS, MAKASSAR - Masalah Banjir yang melanda kota Makassar dalam sepekan terakhir menyebabkan dampak yang sangat besar.
Hal tersebut sontak mendapat perhatian serius dari salah satu Politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ayub Herbi Patandean yang merupakan Bendahara Umum DPD PSI Makassar.
Bro Ayub sapaan akrabnya mengatakan bahwa pokok permasalahan ada pada titik aliran air dari drainase yang masuk kanal hingga sampai di sungai dan laut.
Menurut saya ada dua pokok permasalahan sehingga menyebabkan banjir yaitu:
1. Pokok permasalahan pertama ada di drainase : semakin banyak sampah yang menumpuk di dalam drainase gold gorong-gorong itu diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke dalam gorong-gorong dan tidak rutinnya program pemerintah dari Kota Makassar ke tingkat RT/RW untuk melakukan pembersihan rutin.
2. Pokok permasalahan selanjutnya adalah di kanal, karena tertumpuknya lumpur sehingga ruang untuk air di kanal sangat berkurang itu diakibatkan karena kurangnya program pemerintah secara Intens dan rutin untuk pengerukan kanal, sehingga
tu yang membuat air meluap ke jalan raya dan rumah-rumah warga.
"Intinya hanya kurang sosialisasi dari Pemerintah kepasa masyarakat untuk tidak membuang sampah dengan sembarangan", tutur Bro Ayub kepada REPLIKNEWS, Kamis (16/2/2023).
Dikatakan Bro Ayub banhwa salah satu contoh kasus di wilayahnya di Jalan Sukaria Kecamatan Panakkukang Kota Makassar di sepanjang kanal itu lumpurnya sudah sangat banyak dan jarang sekali ada penggerukan nanti setelah banjir baru mulai pembersihan.
Bro Ayub mendesak Pemkot Makassar agar segera bertindak cepat menangani persoalan yang sementara melanda Kota Makassar.
"Saran Kami adalah Pemkot Kota Makassar mempunyai program pencegahan banjir yang berkelanjutan bukan hanya penanganan banjir Pemkot harus mengevaluasi kembali desain drainase kanal bersama Pemerintah Sulawesi Selatan dan PUPR Pusat", ujarnya.
"Kami sangat sepakat bahwa penggunaan anggaran untuk pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan, sehingga Penggunaan Anggaran Lebih Efisien", pungkasnya.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Iga