Home Politik Ahmad Akmar Minta DPP Segera Evaluasi Surat Tugas Islam Iskandar Sebagai Bakal Cawabup Jeneponto

Ahmad Akmar Minta DPP Segera Evaluasi Surat Tugas Islam Iskandar Sebagai Bakal Cawabup Jeneponto

REPLIKNEWS, JENEPONTO - Pimpinan Partai Golkar Kecamatan Bangkala, Kebupaten Jeneponto, Ahmad Akmar Anas menyayangkan sikap Islam Ishak Iskandar yang diam-diam diusung oleh partai Nasdem sebagai bakal calon wakil Bupati Jeneponto.

Sebelumnya, Islam Ishak diketahui mendapatkan mandat dari Partai Golkar untuk mensosialisasikan diri sebagai Bakal Calon Bupati yang akan diusung oleh partai Golkar Jeneponto.

Meskipun diketahui beliau bukan kader partai Golkar, namun berdasarkan surat tugas yang diterbitkan DPP beliau seharusnya menghargai itu, dan membangun komunikasi yang intens dengan DPD II Partai Golkar Jeneponto sebelum diusung oleh partai lain sebagai Bakal Calon Wakil Bupati. 

"Partai Golkar Jeneponto adalah pemenang kedua pada pileg 2024 yang lalu, sehingga kami selaku kader akan merasa rugi ketika Golkar hanya mampu mengusung calon wakil bupati, bukan calon Bupati. Partai Golkar Jeneponto seharusnya berhadapan dengan Nasdem pada Pilkada yang akan datang, bukannya legowo dengan Nasdem untuk menjadi Bakal Calon Wakil Bupati," ujar Ahmad, Selasa (28/5/2024).

Ahmad menganggap ada beberapa tokoh Golkar yang potensial untuk diusung sebagai Bakal Calon Bupati dari Golkar, baik itu dari unsur internal pengurus, maupun dari eksternal yang selama ini memiliki track record yang baik dan senantiasa bersinergi dengan partai.

Sehingga Ahmad menilai surat tugas yang telah diterbitkan DPP Golkar untuk Islam Ishak Iskandar segera di evaluasi dan membuka peluang bagi tokoh potensial lain yang siap bertarung bersama Partai Golkar sebagai bakal calon Bupati pada pilkada Jeneponto 2024.

"Partai Golkar selalu jadi pemenang pada Pilkada Jeneponto, sehingga kami menyayangkan kalau pilkada 2024 ini Golkar hanya mampu mengusung Bakal Calon Wakil Bupati," tutur Ahmad.

"Jangan sampai Golkar hanya dianggap sebagai platform kendaraan politik semata, tanpa memahami lebih jauh khittah dan cita-cinta perjuangan partai yang sesungguhnya untuk mengawal amanat penderitaan rakyat," pungkas Ahmad.

Editor  : Redaksi