Home Daerah Pemda Tator Dorong Ranperda KTR, Lindungi Anak Dari Bahaya Asap Rokok Menyongsong Indonesia Emas 2045

Pemda Tator Dorong Ranperda KTR, Lindungi Anak Dari Bahaya Asap Rokok Menyongsong Indonesia Emas 2045

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Pemerintah Kabupaten Tana Toraja saat ini tengah mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Ranperda tersebut telah diserahkan kepada DPRD Tana Toraja beberapa waktu lalu untuk dibahas lebih lanjut. 

Zadrak Tombeg saat ditemui mengatakan, upaya ini merupakan langkah penting dalam melindungi generasi muda dari paparan asap rokok yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka. 

Juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, khususnya di area tertentu seperti perkantoran, sekolah dan kawasan yang banyak anak-anak.

Zadrak mengungkap, melindungi anak-anak dari paparan asap rokok merupakan salah satu upaya menyongsong Generasi Emas 2045 yang sehat dan bebas dari pengaruh negatif rokok.

"Kawasan Tanpa Rokok ini akan mencakup wilayah tertentu seperti perkantoran, fasilitas kesehatan, dan area publik yang banyak dikunjungi anak-anak. Hal ini sejalan dengan misi kita untuk menjadikan Tana Toraja sebagai daerah yang lebih sehat dan bersih," ujar Zadrak Tombeg, Sabtu (29/03/2025).

Selain itu, Ranperda KTR merupakan tindak lanjut pasal 151 ayat (2) UU No 17 tahun 2023 tentang kesehatan. Kawasan tanpa rokok diantaranya fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, tempat lain ditetapkan sesuai keputusan bupati.

Ranperda ini juga diharapkan dapat melindungi anak-anak dari paparan bahaya zat kimia asap rokok yang bisa menyebabkan diagnosis kanker. 

Sekitar 11 Ribu Anak di Indonesia Terdiagnosis Kanker Setiap Tahunnya, Asap Rokok Jadi Salah Satu Penyebabnya

Melansir dari salah satu media rubicnews. Dokter spesialis Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais dr Yaulia Yanrismet mengungkap, setiap tahunnya di Indonesia terdapat 11 ribu anak yang didiagnosis menderita kanker, bahkan sering ditemukan sudah pada stadium lanjut dan bermetastasis.

Dari jumlah itu kata dia, tidak termasuk anak-anak yang tidak terdiagnosis yang berada di daerah-daerah.

Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak yakni leukimia atau kanker darah lymphoma atau kanker kelenjar getah bening, dan brain tumor atau tumor otak. 

Penyebab kanker pada anak hingga kini belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga bisa menjadi pemicunya. 

Seperti adanya kelainan proses genetik atau ada mutasi akibat sejumlah pemicu seperti lingkungan tidak sehat, paparan zat kimia dan radiasi, makanan yang tidak baik, dan infeksi virus.

Paparan zat kimia, seperti asap rokok adalah salah satu penyebab kanker dan dapat membahayakan kesehatan anak-anak.

Hal ini dikarenakan, asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia yang meliputi nikotin, tar, benzena, dan karbon monoksida. 

Setidaknya 69 bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker. Bahan kimia dalam rokok dapat merusak DNA sel paru-paru dan menyebabkan peradangan.

Sehingga anak-anak yang terlalu sering menghirup asap rokok dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Untuk itu, sebaiknya hindari merokok di dekat anak-anak.

Sebagaimana diketahui, perokok pasif memang lebih berisiko terkena kanker dibandingkan perokok aktif karena menghirup asap rokok yang tidak melalui filter.

Penulis        : Dirga Y. Tandi/Rls
Editor          : Redaksi