Home Daerah Pemda Tana Toraja Gelar Rakor Antisipasi Penyebaran Virus PMK, Bupati Minta Perhatian Serius

Pemda Tana Toraja Gelar Rakor Antisipasi Penyebaran Virus PMK, Bupati Minta Perhatian Serius

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Dalam mencegah peyebaran Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, Pemerintah Daerah (Pemda) Tana Toraja gelar rapat koordinasi (Rakor). 

Rakor ini dibuka langsung oleh Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, di Gedung Tammuan Mali, kecamatan Makale, Sabtu (9/7/2022). 

Hadir dalam rakor tersebut Dandim 1414 Tana Toraja, Kajari Makale, Ketua DPRD Tana Toraja, Kasat Ops Perwakilan Polres Tana Toraja, ketua BPL balai Vertiner Maros, Kadis Pertanian yang membawahi Peternakan, Kapolsek, Camat, serta kepala Lembang/Lurah sekabupaten Tana Toraja.

Bupati Theofilus dalam kesempatan terabut menyebutkan bahwa di Indonesia telah bertambah 1 Provinsi yang terinveksi PMK karena ditemukannya virus tersebut di Tana Toraja dan Toraja Utara yang dulunya hanya 17 provinsi kini jadi 18 Provinsi.

"5 Kecamatan di Tana Toraja yang sudah terinveksi virus PMK yaitu kecamatan Makale, kecamatan Sangalla di Turunan, kecamatan Mengkendek di Gasing, kecamatan Rantetayo di Madandan dan Padangiring, Kecamatan Rembon di pasar Rembon", kata Theofilus. 

Virus ini tidak hanya menular antar sesama binatang dan tidak menyerang manusia namun manusia bisa menjadi media penyebar karena virus ini mudah melekat di alas kaki manusia maupun kendaraan yang digunakan setiap hari.

"Ternak yang sudah terkena virus PMK untuk segera dipisahkan dengan ternak yang tampak masih sehat, dan tidak melakukan jual beli ternak", ujar Theofilus.

Adapun langkah awal yang akan dilakukan pemerintah Tana Toraja untuk mencegah penyebaran virus PMK antara lain:

1. Menutup total pintu masuk disemua perbatasan agar tidak ada pergerakan keluar masuknya ternak.

2. Para camat Lembang, Lurah, Danramil Babinsa agar bersama-sama melakukan penyuluhan mendeteksi terhadap adanya penyebaran virus ini. 

3. Mengendalikan pelaksanaan pesta rambu solo dan mendeteksi kerbau yang terniveksi agar segera dipotong dan daging dumasak hingga benar-benar matang.

4. Penyemprotan terhadap hewan yang kemungkinan terinveksi maupun heean yang masih sehat.

5. Upacara adat yang belum terjadwal agar mempertimbangkan merubah jadwal hingga virus PMK ini benar-benar hilang.

6. Untuk sementara adu kerbau dinyatakan dihentikan.

7. Dilarang membawa kerbau lopas apalagi dalam tengah kota.

Menurut Theofilus, langkah yang diambil Pemerintah bisa efektif apabila semua stakeholder memberi perhatian serius terhadap virus PMK, serta meyakinkan semua masyarakat bahwa ini dilakukan demi melindungi ternak. 

Sementara itu ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi mengatakan turut prihatin terhadap musibah yang menyerang hewan di Tana Toraja.

Welem meminta semua masyarakat komitmen untuk bersama-sama melokdown pergerakan keluar masuknya hewan di Tana Toraja. 

"Terjaminnya keselamatan hewan yang ada di Tana Toraja, menjadi komitmen dan kesepakatan kita semua atas nama rakyat bahwa pergerakan keluar masuknya hewan akan di lokdown antar lembang dan kelurahan", ujar Welem. 

Welem juga meminta Kapolsek, Lurah dan Lembang melakukan pendekatan kepada keluarga yang akan melaksanakan upacara Adat agar menunda pelaksanaan upacara Adat jika memungkinkan. 

"Jika masih bisa ditunda upayakan ditunda, dan jika memang sudah tidak bisa di tunda maka keluarga harus sepakat untuk tidak mendatangkan hewan dari luar", pungkas Welem. 

Penulis          : Marthin
Editor            : Iga