REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Rencana eksekusi lahan yang di dalamnya terdapat Tongkonan Ka'pun di Kabupaten Tana Toraja ditunda. 

Penundaan ini disepakati setelah Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg bersama Wakil Bupati, Erianto Paundanan bersama ketua DPRD Tana Toraja, Kendek Rante melakukan pertemuan dengan pihak Pengadilan Negeri (PN) Makale, menindaklanjuti keluhan warga terkait rencana eksekusi tersebut.

Sebelumnya, pelaksanaan eksekusi dijadwalkan pada 8 Oktober 2025, namun hasil koordinasi dengan PN Makale memutuskan bahwa jadwal tersebut ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Bupati Zadrak menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap keberadaan Tongkonan sebagai warisan budaya dan simbol identitas masyarakat Toraja.

"Kami sudah bertemu dengan pihak Pengadilan Negeri Makale, dan disepakati bahwa eksekusi ditunda sementara. Selama masa penundaan ini, kami berharap kedua belah pihak bisa menempuh jalan damai atau mencari solusi alternatif yang disepakati bersama, agar pelaksanaan eksekusi yang menyangkut Tongkonan tidak perlu terjadi," ujar Bupati Zadrak. 

Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa langkah pemerintah daerah ini bukan untuk mencampuri proses hukum, melainkan sebagai bentuk mediasi dan kepedulian terhadap keluhan masyarakat.

"Kami menghormati sepenuhnya proses hukum yang berjalan. Namun sebagai pemerintah, kami juga memiliki tanggung jawab moral untuk merespons keluhan warga dan menjaga nilai-nilai budaya yang ada. Keputusan akhir tetap berada di tangan pengadilan karena ini merupakan ranah yudikatif," tambahnya.

Penundaan eksekusi ini diharapkan menjadi momentum bagi semua pihak untuk mengedepankan musyawarah dan penyelesaian damai, demi menjaga keharmonisan sosial serta kelestarian budaya Tongkonan di Tana Toraja. (*)

Editor           : Redaksi