Home Daerah Opini: Republik Guardian Sebuah Mahakarya yang Tersisih

Opini: Republik Guardian Sebuah Mahakarya yang Tersisih

REPLIKNEWS - Apa itu Guardian menarik untuk diulas, dalam tulisan singkat ini uraian yang pasti guardian adalah sekolompok manusia terpilih yang telah melalu proses panjang untuk menjadi pemimpin pelayan masyarakat. Konon guardian adalah kelompok yang memiliki syarat dan ketentuan yg ckup ketat bahkan mereka yang terpilih harus siap untuk hidup seadanya dengan keadaan yang terbatasi.

Lantas siapakah guardian menurut plato, ternyata guardian adalah seorang yang telah melalui proses panjang untuk menjadi seorang pemimpin di suatu bangsa. Menariknya maha karya ini ternyata hampir dipastikan tidak dianuti oleh beberapa negara besar seperti amerika dan eropa. 

Apakah di Indonesia bisa diterapkan teori plato, tentu saja bisa jika ingin dilakukan namun jelas bahwa mekanisme menjadi pemimpin bangsa sudah jelas terlihat dalam sistem demokrasi ada. 

Apa menariknya dari sistem Republik Guardian dari plato ternyata mekanisme dari mereka yang gugur dalam proses menjadi guardian diarahkan menjadi seorang ekonom. Mengapa demikian, dari sekelumit pikiran yang saya dapatkan ternyata dengan mendorong generasi muda mereka menjadi ekonom maka persoalan bangsa terkait kebutuhan generasi pelanjut tidak lagi menjadi beban Negara.

Konsep inilah yang saya kira bisa kita tumbuhkan dalam mewujudkan ekonom ekonom muda di Indonesia, tidak semua generasi bisa diarahkan menjadi pemimpin namun mereka yang gagal bisa diarahkan menjadi wirausaha muda. Konsep ini tentu butuh kolaborasi besar antara pemerintah dengan generasi pelanjut agar memilik role of model dalam sistem pembangunan pemuda kedepan. 

Bonus demografi yang hadir ditengah-tengah kita jangan sampai lewat begitu saja, karena akselerasi besar bisa kita lakukan dengan melakukan patologi zaman efek dari keuntungan dari bonus demografi. Konsep pendidikan republik guardian sekiranya bisa dikemas dan bahkan bisa menjadi landasan fundamental terhadap pembangunan pemuda Indonesia.

Penulis Opini: Dr. (c) Muamar Qadar, S.Pd., M.Pd (Ketua Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan SDM PC GP Ansor Pangkep)