REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tana Toraja 2024, ada ulah nakal oknum tertentu menggunakan bantuan dari pusat sebagai bahan kampanye untuk mendukung salah satu Paslon.
Menanggapi hal tersebut, ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Toraja Raya, Toto Balalembang angkat bicara. Toto menghimbau kepada seluruh masyarakat Tana Toraja agar tidak takut jika ada oknum yang mengintervensi bahkan mengancam jika tidak memilih salah satu calon di Pilkada Tana Toraja.
Dijelaskan Toto, bahwa ada beberapa bantuan langsung dari pusat yang masuk ke wilayah Tana Toraja, sehingga hal tersebut tidak akan berdampak jika tidak mendukung salah satu Cakada.
Masyarakat harus cerdas dan mengetahui jenis bantuan Sosial Pemerintah pusat yang masuk ke kabupaten Tana Toraja seperti:
A.Bersumber dari Kemensos:
-Program Keluarga Harapan (PKH)
-Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
-Program ATENSI untuk disabilitas
B. Bersumber dari Kemendikbud:
-Program Indonesia Pintar (PIP) untuk anak sekolah SD, SMP, dan SMA
-Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
C.Bersumber dari Badan Ketahanan Pangan:
-Bantuan Beras 10 kg/bulan
"Bantuan ini ditujukan kepada Individu/Keluarga yang berhak sesuai kriteria bukan berdasarkan kepentingan pasangan calon (Paslon) tertentu," ujar Toto Balalembang kepada REPLIKNEWS, Senin (28/10/2024).
"Jadi jangan takut kalau ada oknum yang mengatakan bahwa bantuan akan dicabut jika tidak memilih salah satu calon tertentu, itu Hoax alias tidak benar," lanjutnya.
Senada, Jerib Rakno Talebong selaku Tim Kuasa Hukum calon bupati nomor urut 2, Victor-Datuan Batara-John Diplomasi, mengajak seluruh masyarakat Tana Toraja untuk ikut mengambil peran dalam mengawasi penyaluran bantuan tersebut. Jerib meminta agar masyarakat segera melaporkan jika ada yang merasa diintimidasi dan diancam akan dikeluarkan sebagai penerima bantuan jika tidak mendukung pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada Tana Toraja.
"Jika anda penerima salah satu bantuan tersebut dan mengalami intimidasi, segera kumpulkan alat bukti (rekaman suara, foto, saksi, tempat dan tanggal kejadian) dan segera melaporkan ke TP2i (Tim Pemburu Pelaku Intimidasi) VISI," tegas Jerib Rakno Talebong.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi