Home Daerah Lembang Randan Batu Wujudkan Desa Inklusi

Lembang Randan Batu Wujudkan Desa Inklusi

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Lembang Randan Batu, salah satu desa yang berada di Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu desa mitra kerja Yayasan Eran Sangbure Mayang (YesMa) dalam menjalan program inklusi di Tana Toraja. 

Melalui kerjasama tersebut, YesMa dan pemerintah lembang Randan Batu menggandeng berbagai kalangan untuk sama-sama mewujudkan desa inklusi. 

Alhasil, Lembang Randan Batu dinilai telah memenuhi syarat Desa inklusif dengan memenuhi delapan (8) dari sembilan (9) indikator desa inklusi yang diputuskan oleh Bappenas. 

Sembilan (9) indikator tersebut, yakni; 
1. Terdapat data masyarakat penyandang Disabilitas,
2. Adanya kelompok disabilitas,
3. Keterlibatan kelompok disabilitas,
4. Perencanaan dan anggaran yang inklusif,
5. Adanya regulasi yang mendukung,
6. Akses layanan umum,
7. Layanan fisik yang aksesibilitas,
8. Fasilitas sosial pada disabilitas,
9. Adanya ruang belajar yang berjenjang. 

Dari kesembilan indikator tersebut, Lembang Randan Batu dinilai hanya belum memenuhi satu indikator, yakni adanya kelompok disabilitas di desa. 

Koordinator program YesMa, Matias mengatakan indikator tersebut memang cukup sulit untuk terpenuhi. Tidak hanya ditingkat desa, bahkan ditingkat kecamatan Tana Toraja pun belum ada kelompok disabilitas yang terbentuk. 

Adapun misi  pemerintah lembang Randan Batu  untuk mewujudkan visi desa inklusi, diantaranya pemberian alat bantu berupa kursi roda, memprioritaskan masyarakat rentan, khususnya disabilitas dalam pemberian bantuan, pemberdayaan perempuan melalui pemberian bantuan bibit tanaman  kelompok-kelompok tani perempuan, serta pelibatan perwakilan kelompok rentan dalam Musrenbang.

Tak hanya itu, bantuan pengurusan  identitas pribadi bagi masyarakat rentan pun difasilitasi baik melalui pemerintah lembang,  maupun melalui kelompok konstituen yang ada di Lembang. 

Di sektor pendidikan, SMP 6 Makale Selatan yang juga berada di Lembang Randan Batu juga telah menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas. 

Pemenuhan indikator desa inklusi tersebut diuji melalui pertemuan bertajuk "Implementasi Desa Inklusi", yang digelar YesMa di Lembang Randan Batu, pada (15/08/2024) siang tadi. 

Pertemuan tersebut digelar dengan menghadirkan pengurus YesMa, Pengurus Kelompok Konstituen, Kepala Lembang Randan Batu, Badan Pengawas Lembang (BPL), Kepada Kampong, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, dan perwakilan masyarakat penyandang disabilitas. 

Matias menekankan tujuan dari agenda tersebut tidak lain dari terpenuhinya hak-hak masyarakat rentan dalam  kebijakan pemerintah, baik pada tingkat Lembang, maupun pada tingkat kabupaten dan nasional.  

"Bagaimana masyaraka rentan mengakses kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya kabupaten bahkan nasional melalui kelompok konstituen yang sudah terbentuk," tuturnya. 

"Bagaimana akses keterlibatan, bahkan dalam hal perencanaan kebijakan" lanjutnya. 

Pada kesempatan yang sama, Sekertaris BPL Lembang Randan Batu, Matius Pangala' menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam mewujudkan misi desa inklusi. 
 
"Tidak hanya pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, keterlibatan tokoh agama juga sangat penting. Hal tersebut karena tiap masyarakat merupakan bagian dari kelompok agama tertentu, sehingga tokoh-tokoh agama diyakini mampu menjangkau masyarakat rentan dalam Kelompoknya," terangnya.


Penulis    : Nathalia D. Letta
Editor      : Redaksi