REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja nomor urut 1, Zadrak Tombeg-Erianto Laso' Paundanan (ZATRIA) tampil memukau di acara debat yang di gelar KPU Tana Toraja di Gedung Tammuan Mali', Kecamatan Makale, Rabu (06/11/2024).
Sejak awal tampil memaparkan Visi Misi dan Program, Zadrak dan Erianto tampil dengan baik memaparkan Visi Misi didepan panelis, tamu undangan bahkan rival mereka.
ZATRIA menyampaikan solusi konkret terkait berbagai isu yang menjadi perhatian warga, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Ia juga menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dan transparan, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan kemajuan.
Selain itu, Zadrak maupun Erianto menunjukkan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari Victor-John dengan tegas namun tetap mengedepankan sikap santun.
Hal itu terlihat saat pembahasan data stunting, Zadrak menunjukkan kemampuannya berdasarkan data dalam pemerintahan bersama Theofilus Allorerung.
Victor menjelaslan, jika melihat lebih dalam ke daerah-daerah di Tana Toraja angka stunting masih tinggi.
"Kalau kita lihat lapangan lebih dalam lagi ke kecamatan-kecamatan ternyata angka stunting lebih tinggi, makanya peran pemerintah harus lebih dimaksimalkan," kata Victor.
Pernyataan Victor ini setelah mendengar penjelasan Calon Bupati nomor urut 1, Zadrak Tombeg terkait data stunting yang telah menurun drastis dalam tiga tahun terakhir.
Di mana, Zadrak memaparkan bahwa dari angka 31.42 persen kini hanya 13.13 persen atau di bawah angka target nasional yakni 14 persen.
Zadrak menekankan bahwa data ini bukan asumsi dirinya, melainkan data real yang telah diakui Kementerian Kesehatan.
Ia juga menyinggung tentang peran pemerintah seperti yang diharapkan oleh Victor.
Ia juga menjawab dengan cerdas dengan solusi 5 tahun yang akan datang dengan spesifik dan sensitif.
"Tadi kan saya sudah jelaskan, baik sebelumnya dan pemerintahan yang akan datang kita tangani stunting ini secara sensitif dan spesifik," papar Zadrak.
Sensitif kata dia, pemerintah dan seluruh stakeholder terkait hadir dimana-mana, kemudian tersedianya fasilitas toilet bersih dan melakukan pola asuh.
Kemudian spesifik dengan menjaga pola gizi yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Angka stunting kita saat ini berbasis data, dan diakui pihak kementerian, terkait apa peran pemerintah saya sudah sampaikan berulang kali bahwa kita lakukan secara sensitif dan spesifik," ungkapnya.
"Tapi soal stunting ini tidak semudah itu ya (penanganan), butuh proses mulai dari intervensi awal, mulai dari HPK, usia remaja, usia menikah dan ibu hamil, tapi kalau pak Victor belum paham silahkan ke ruangan saya, nanti saya jelaskan ke bapak se detail detailnya," ketus Zadrak.
Zadrak-Erianto menutup debat dengan closing statement yang memukau.
Dalam closing statementnya Zadrak-Erianto mengutip pidato Presiden RI, Prabowo Subianto.
Zadrak menekankan tekad besar dalam pelayalan prima kepada msayrakat dari seluruh sektor. Pemerintahan ZATRIA akan mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
"Kami akan melayani masyarakat, bukan masyarakat melayani pimpinan," tegas Zadrak.
Penulis : Dirga Y. Tandi
Editor : Redaksi