REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Kepala Unit Manajemen Hasil Hutan Bukan Kayu (UMHHBK) Tana Toraja PT Inhutani I, Arman Sugianto menanggapi pemberitaan REPLIKNEWS yang sebelumnya diterbitkan dengan judul "DPRD Tator Sorot PT Inhutani, Didiga Sadap Getah Pinus Tak Sesuai SO".
Menanggapi pemberitaan tersebut, Arman Sugianto Selaku Kepala UMHHBK PT Inhutani I Tana Toraja dengan tegas mengatakan bahwa apa yang menjadi dugaan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dilapangan.
Menurut Arman, terkait mekanisme penyadapan getah dilapangan yang dilakukan oleh PT Inhutani I itu sudah sesuai dengan SOP yang telah ditentukan termasuk penggunaan air keras.
"Kami dalam melakukan penyadapan sudah sesuai SOP, memang kami menggunakan bahan kimia seperti air keras untuk merangsang getah keluar namun tidak berlebihan, sudah sesuai SOP yang ditentukan sehingga tidak akan membuat pohon mati," terang Arman kepada REPLIKNEWS saat ditemui dikantornya, Rabu (29/5/2024).
"Karena sebelum anggota kami melakukan penyadapan, telah kami berikan pelatihan
Menurut Arman, terkait luas wilayah, Ia merinci bahwa perusahaannya hanya melakukan aktivitas penyadapan diwilayah yang sudah ditentukan dalam MoU.
"Kami hanya mengelola 2400 Hektare wilayah bagian timur Tana Toraja Tokesan, terkait dugaan bahwa kami menyerobot itu tidak benar, dan bisa disurvey langsung kelapangan," ujarnya.
Selain itu kata Arman, PT Inhutani I sebagai perusahaan yang bergerak dalam penyadapan getah pinus, telah melakukan kewajiban sosialnya seperti membayar pajak dan menggelontorkan CSR.
"Kami juga lancar dalam membayar pajak, baik itu ke Provinsi maupun ke Pemda setempat dalam hal ini Tana Toraja sebagai wilayah kerja kami. Selain itu kami juga sudah banyak menyalurkan CSR kalau ada yang membutuhkan," tegasnya.
Kemudian untuk Reboisasi, Arman merinci jika pihaknya sudah banyak melakukan penanaman kembali. Ia mengatakan bahwa PT Inhutani sudah memiliki pembibitan khusus yang nantinya akan ditanam diwilayah kerja mereka.
"Kami rutin melakukan penanaman pohon, di tahun 2020 kami melakukan reboisasi selus 5 Hektare, 2021 5 Hektare, 2022 10 Hektare, 2023 10 Hektare, dan rencana di tahun 2024 ini kami juga akan menyasar 10 Hektar untuk reboisasi," Pungkas Arman.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi