REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo pimpin apel operasi lilin di Pelataran Kolam Makale, Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (21/12/2023). Apel dihadiri Wakil Bupati Zadrak tombeg, Sekda Rudhy Andilolo, dan unsur Forkopimda Tator.
Operasi lilin 2023 melibatkan personel gabungan TNI-Polri, Basarnas, Ormas, dan Organisasi kepemudaan lainnya untuk pengamanan ibadah Natal dan tahun baru 2024. Operasi dimulai pada Jumat (22/12/2023).
Sesuai instruksi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sasaran operasi untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban di lingkup masyarakat untuk menjamin ibadah natal berlangsung khidmat.
"Bagaimana kepolisian hadir menjaga situasi kamtibmas sehingga umat nasrani yang melaksanakan ibadah Natal tetap merasa nyaman dan tenteram," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pendeta asal Sangalla, Samuel Tempaya meminta pihak Kepolisian konsisten menjalankan amanat Kapolri dalam menjaga ketertiban jelang Natal.
Tokoh agama itu bahkan menantang Kapolres Tana Toraja memberantas penyakit sosial judi sabung ayam yang dinilai menodai ibadah suci Natal. Kata dia, judi merusak mental generasi muda Toraja dan kian meresahkan.
"Kepolisian harus konsisten memerangi judi agar kenyamanan melaksanakan ibadah Natal bisa terjaga. Karena bagaimana masyarakat merasa nyaman beribadah kalau judi di Tana Toraja masih marak, ini yang perlu diperhatikan," kata Samuel, salah satu kader Pemuda Pancasila Tana Toraja.
Belum lama ini, dia juga buka suara menyikapi maraknya praktek judi sabung ayam di Tana Toraja. Kritikan yang ditujukan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) itu viral di sejumlah media sosial.
Dari pemberitaan itu dia berharap, Polres Tana Toraja mengatensi pemberantasan judi sabung dan maupun judi terselubung lainnya.
"Judi itu pelanggaran hukum, jadi disinilah tugas kepolisian untuk bertindak, Polres Tana Toraja harus membasmi tuntas segala bentuk perjudian," ujarnya.
Ia juga berharap agar pihak Kepolisian harus mengaktifkan intelejen disetiap Desa, baik secara formal dan non formal supaya informasi tentang segala bentuk perjudian bisa akurat baik itu judi adu kerbau, adu ayam, aduh jengkrit dan judi lainnya.
"Saya Yakin Kapolres dan Kepala Lembang sudah tau dan sudah punya daftar bandar judinya masing masing. Bandar-bandar judi inilah yang berkesempatan bikin acara untuk dijadikan sebagai ladang uang," lanjut Samuel Tempaya.
"Karena tidak mungkin masyarakat akan melakukan praktek judi kalau tidak ada bandar (pimpinan masing masing) kampung. Mereka inilah yang harus diawasi, dividio dan ditangkap berdasarkan bukti-bukti. Jelas sekali dibeberapa siaran live bandar atau panitia penyelenggara judi tidak bisa beralasan karena sudah terang-terangan dan sudah terdokumentasi oleh media secara luas," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi, Komang Suartana saat dikonfirmasi terkait maraknya Judi Sabung Ayam di Tana Toraja mengatakan bahwa pihaknya tengah mendalami hal tersebut.
"Terkait sabung ayam, berkaitan dangan adat, kita masih koordinasi dengan tokoh masyarakat dan Pemerintah setempat dalam penanganannya, apabila ada unsur-unsur pidananya kita sampaikan kepada kapolresnya untuk mengambil tindakan tegas," tulis Kombespol Komang Suartana melalui pesan singkat WhatsApp kepada REPLIKNEWS, Jumat (22/12/2023).
"Kalau ada hubungan dengan adat yah harus menghargai adat istiadat, kalau ada unsur judi tindak pidana, Polres harus berkoordinasi dengan pemda untuk diambil tindakan," lanjutnya.
Diketahui, dalam sepekan terakhir dua tokoh agama yakni Ketua BPS Gereja Toraja Wilayah 3, Pendeta Aser Naning dan Pendeta Samuel Tempaya menyoroti judi sabung ayam yang dinilai menodai perayaan ibadah Natal.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi