REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Masyarakat Lembang Perindingan, Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Tana Toraja mengeluhkan kondisi jalan poros Sillanan - Pa'buaran yang sudah puluhan tahun rusak parah tanpa perhatian dari anggota DPRD Dapil II bersama Pemerintah Kabupaten Tana Toraja.
Kondisi jalan yang sangat rusak parah itu tepat berada di Dusun Batu Lento, Lembang Perindingan. Menurut keterangan warga sudah puluhan tahun jalan itu tidak tersentuh pembangunan.
Warga menilai tidak ada kinerja dan upayah yang dilakukan oleh 7 anggota DPRD sebagai perwakilan rakyat yang ada di Dapil II Mengkendek dan Gandasil.
"Sudah sekitar 12 Tahun itu jalan tidak diperbaiki, padahal ada 7 anggota Dewan dari Dapil II, Lembang Perindingan ini kan masuk Dapil mereka. Berarti 7 anggota dewan ini tidak ada kinerjanya selama menjabat ataukah mereka tidak peduli terhadap kondisi yang ada di Lembang ini," ujar salah satu warga dengan nada kesal, Rabu (17/1/2024).
"Terkahir periode pertamanya Pak Theo dulu dikerja itu jalan, sampai sekarang tidak pernah lagi disentuh. Padahal ini jalan Kabupaten harusnya diperjuangkan oleh anggota Dewan yang ada di dapil II," lanjutnya.
Warga menyesalkan dukungan yang diberikan kepada anggota dewan yang diharap mampu menjadi perwakilan mereka untuk memperjuangkan keluhan yang ada tidak membuahkan hasil.
"Sia-sia mereka didukung, tidak bisa berbuat untuk rakyatnya. Sudah mau habis lagi periodenya tapi tidak ada apa yang mereka buat, khususnya di Lembang Perindingan. Masak jalan rusak sudah puluhan tahun tidak bisa mereka perjuangkan," sesalnya.
Ia berharap siapapun yang terpilih nantinya dalam pemilihan Legislatif kedepannya agar bisa betul-betul bekerja sesuai tupoksinya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat sebagai perwakilan rakyat bukan hanya sekedar memegang jabatan.
"Tidak lama lagi kan mau pemilihan, kita berharap masyarakat jelih dalam memilih perwakilan mereka, jangan sampai sama seperti periode lalu banyak yang datang kampanye tapi setelah naik tidak ada kinerjanya," kata dia.
"Jangan hanya duduk enak di kursi empuk, sesekali turun ke lapangan melihat kondisi dan keluhan masyarakat lalu perjuangkan, itu baru namanya Dewan Perwakilan Rakyat," pungkasnya.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Redaksi