REPLIKNEWS, PANGKEP - IPPM PANGKEP yang tergabung dalam Pengurus Pusat dan koordinator sejajaran yang membawa massa sebanyak 50 orang di perempatan taman Musafir Kab. Pangkep diwarnai dengan penutupan jalan serta membakar ban bekas sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Pemerintah kabupaten Pangkep yang tidak ingin menemui masa akasi, Jumat (20/10/2023).
Jendral lapangan. Wahyudi mengatakan aksi hari adalah bentuk kekecewaan kami dari IPPM Pangkep karna Bupati Pangkep tidak mampu untuk menyelesaikan pilbagai permasalahan yang ada di kabupaten Pangkep.
"Permasalahan beasiswa, gaji honorer satpol PP dan damkar, serta permasalahan pemotongan sertifikasi guru yang di lakukan oleh dinas pendidikan kabupaten Pangkep," ungkapnya saat wawancara dengan Redaksi REPLIKNEWS.
Selaras dengan itu Wihandi Wiguna, kabid komunikasi dan advokasi PP IPPM mengatakan dalam aksi kita hari ini sudah bisa melihat dan tahu bahwa pemerintah kabupaten Pangkep anti kritik.
"Kehadiran kami sebagai bentuk penyampaian aspirasi, namun sayangnya bupati atau pun sekertaris daerah kabupaten enggan/takut untuk menemui kami," tegasnya.
Lanjutnya, Wihandi Wiguna menegaskan bahwa tindakan penolakan untuk menerima aspirasi mahasiswa dan masyarakat adalah pengkhianatan terhadap tugas pemerintah yang merupakan Abdi masyarakat.
"Kami tegaskan akan kembali dengan gerakan yang lebih besar lagi atau menduduki gedung Pemkab Pangkep untuk memperjuangkan keadilan," lanjutnya.
Terpisah, Sekwan DPRD Pangkep Jufri Baso mengatakan kami dari pihak pemerintah telah memfasilitasi untuk diadakannya Rapat Dengar Pendapat dengan seluruh pihak.
"Kami Apresiasi Atas Tuntutan adik-adik IPPM hingga kami buatkan Rapat Dengar Pendapat, Kami telah Komunikasi dan meminta untuk menunggu akan tetapi hasil kesepakatan RDP hanya diberi waktu 10 menit untuk hadir sehingga IPPM Pangkep keluar dari forum RDP dan melanjutkan Orasinya di jalanan," ungkapnya.
Penuli : Haeril
Editor : Wahyu