REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Tindak lanjut rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tana Toraja tentang intervensi serentak pencegahan stunting gencar dilakukan.
Aksi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.
Kegiatan ini dilaksanakan di 358 posyandu yang ada di Tana Toraja. Salah satunya, di Puskesmas Kondoran Sangalla, yang dilaksanakan, Kamis (6/6/2024).
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Ketua Himpaudi Tana Toraja, Dr Erni Yetti Riman yang juga wakil ketua TP-PKK Tana Toraja.
Dr Erni Yetti menegaskan, pencegahan dan penurunan stunting merupakan tugas bersama antar semua stakeholder.
"Jika ada ibu hamil atau balita gejala stunting diminta untuk segera menghubungi Puskesmas terdekat untuk dilakukan intervensi," terangnya.
Ia juga menekankan, Puskesmas wajib melakukan pemantauan serta layanan asupan gizi sehingga baik ibu hamil maupun janin dalam kandungan agar tumbuh dan berkembang baik dan normal.
Sementara, Subkor Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarajat Dinas Kesehatan Tana Toraja, Idawati Patintingan menjelaskan, stunting penyebabnya gizi buruk balita bukan hanya berpengaruh tinggi badan pendek, melainkan juga gangguan kognitifnya.
"Pencegahan dan intervensi serentak TPPS diperlukan koordinasi dan komunikasi antar stakeholder sehingga data yang disajikan nantinya akurat dan valid," ujar Idawati.
Penulis : Dirga Y. Tandi
Editor : Redaksi