REPLIKNEWS, PANGKEP – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkep, Andi Ilham Zainuddin, menyampaikan seruan tegas mengenai pentingnya penguatan pencegahan HIV/AIDS serta penghapusan stigma terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV).
Dalam pernyataannya pada Senin, 1 Desember 2025, Andi Ilham menekankan, tantangan utama dalam penanggulangan HIV/AIDS saat ini bukanlah lagi pada ketersediaan obat, melainkan pada diskriminasi dan stigma sosial yang masih kuat di masyarakat.
“Hari AIDS Sedunia 2025 harus menjadi momentum bagi kita semua, khususnya masyarakat Pangkep, untuk merajut kembali rasa kemanusiaan. Stop diskriminasi! Jargon ‘Jadikan Pangkep Zero Stigma’ harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Andi Ilham.
Komitmen Anggaran dan Pencegahan
Politisi ini juga menyoroti peran strategis legislatif dan eksekutif dalam memastikan program penanggulangan berjalan optimal. Ia menegaskan komitmen DPRD Pangkep untuk mengawal alokasi anggaran yang memadai bagi Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Daerah Pangkep.
DPRD siap mendukung penuh program yang berkelanjutan, mulai dari sosialisasi bahaya HIV/AIDS, penyediaan layanan tes yang terjangkau dan rahasia, hingga memastikan ketersediaan Obat Antiretroviral (ARV) bagi seluruh ODHIV di Pangkep. Pencegahan lebih utama, namun pendampingan bagi yang terjangkit adalah kewajiban moral kita,” tambahnya.
Ajak Masyarakat & Komunitas Berperan Aktif
Andi Ilham Zainuddin juga mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta komunitas kepemudaan untuk berperan aktif menjadi agen perubahan.
“Edukasi adalah kunci. Mari kita sebarkan informasi yang benar, bahwa HIV tidak menular melalui sentuhan, makan bersama, atau udara. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa melindungi diri dan keluarga, serta berani merangkul saudara-saudara kita yang membutuhkan dukungan,” tutupnya.
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Pangkep diharapkan menjadi langkah nyata menuju target global Ending AIDS by 2030, yang hanya bisa dicapai melalui kolaborasi dan penghapusan tembok diskriminasi.
Penulis : Wihandi
Editor : Redaksi
