REPLIKNEWS, MAKASSAR - Gerakan Milenial Mamasa (GMM) menyoroti munculnya kontroversi mengenai pengalokasian anggaran Pilkada yang tak kunjung terealisasi sebagaimana mestinya. Sementara tahapan Pilkada sudah mulai berjalan.
Kondisi ini di akibatkan karena Kabupaten Mamasa mengalami defisit sejak beberapa tahun lalu. Belanja dan pendapatan tidak seimbang. Yang berdampak terhadap penyesuaian postur APBD tahun berjalan.
"Hal Menilai bahwa dalam kondisi keuangan yang tidak stabil akan lebih di perparah dengan tingginya biaya Pilkada yang harus di bebankan dalam postur APBD Tahun 2024. Lambat laun baru di sadari terjadi pemborosan anggaran. Karena itu baiknya dilakukan penyesuaian anggaran yang sesuai dengan kemampuan daerah", Ucap Likar, Selaku Ketua Gerakan Milenial Mamasa (GMM).
Likar menyebut, sampai hari ini tidak ada dasar yang bisa di jadikan sebagai legitimasi untuk pemerintah daerah bisa melakukan pengurangan anggaran. Sebagaimana permendagri yang dikeluarkan Januari lalu hanya mengatur kemungkinan penambahan Anggaran, tidak pengurangan.
"Karena itu di harapkan Kemendagri membuka ruang konsolidasi untuk mencari solusi bersama dengan pemerintah daerah demi berlangsungnya agenda nasional yakni Pilkada serentak yang juga akan di laksanakan di Kabupaten Mamasa," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, pendiri GMM Gusti Puang Padang menyampaikan, memberikan kepercayaan kepada Pj Bupati Mamasa menyelesaikan persoalan ini.
"Kami akan terus mengawal dan memberi kepercayaan penuh terhadap Pj. Bupati Mamasa Dr. M. Zain untuk mencari solusi yang terbaik demi terselenggaranya Pilkada dan upaya stabilisasi keuangan daerah," ujarnya.
Penulis : Yedidya Ekaputra
Editor : Redaksi