Home Provinsi Gelar Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur’an, Andi Seto galang Tukang Bentor, Sopir hingga Juru Parkir

Gelar Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur’an, Andi Seto galang Tukang Bentor, Sopir hingga Juru Parkir

Kegiatan yang digagas pria kelahiran Makassar yang juga Ketua PD Tidar Propinsi Sulsel ini diikuti sejumlah kelompok masyarakat bawah, seperti sopir pete-pete, ojek online (ojol), daeng Bentor dan juru parkir.

REPLIKNEWS, MAKASSAR - Al-Qur'an dengan segala isinya tak boleh dibiarkan hanya dimiliki dan dipahami kalangan Islam tertentu seperti Kiai, Ustad dan mereka yang berpendidikan tinggi. 

Lebih dari itu, juga harus dimiliki dan dipahami kalangan Islam lain yang berkategori grassroot seperti sopir pete-pete, daeng Bentor, juru parkir dan tukang ojek online (ojol).

Hal ini disampaikan mantan bupati Sinjai periode 2018-2023, Andi Seto Asapa kepada pers usai membuka acara "Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur'an antar Masyarakat" di Kota Makassar, Jumat (5/4/2024).
 
Kegiatan yang digagas pria kelahiran Makassar yang juga Ketua PD Tidar Propinsi Sulsel ini diikuti sejumlah kelompok masyarakat bawah, seperti sopir pete-pete, ojek online (ojol), daeng Bentor dan juru parkir. 

"Saya ingin memberi pesan kepada publik, bahwa AlQuran sebagai kita suci umat Islam tak boleh dibiarkan terasing buat kalangan tertentu, karena seolah-olah hanya milik kiai, ustad dan kalangan berpendidikan tinggi. Padahal, mereka yang selama ini mungkin sering direndahkan, juga berhak tahu dan paham AlQuran," katanya.

Karena itulah, lanjut Andi Seto, dirinya sengaja mengambil inisiatif mengadakan lomba tersebut dengan mengundang mereka yang selama ini sering disebut masyarakat grassroot sebagai pesertanya.

Menurut Andi Seto, jika lomba ini diikuti kalangan terpelajar seperti mahasiswa atau bahkan santri, itu biasa. Mereka wajar mampu memahami AlQuran karena pendidikannya yang tinggi. Menjadi luar biasa, pada saat kelompok tertentu yang sering direndahkan itu ternyata mampu memahami isi AlQuran.

Andi Seto mencontohkan saat lomba berlangsung, baik pada sesi pertanyaan kepada setiap kelompok, maupun pada sesi pertanyaan rebutan. Meski ada juga beberapa pertanyaan yang tak bisa mereka jawab, tapi sebagian besar pertanyaan bisa mereka jawab dengan benar.

"Tadi kan jelas, mereka yang selama ini kita anggap tak mengerti ALQuran, ternyata sangat paham. Karena itu, jangan selalu menilai orang dari tampilan lahir dan latar belakang pekerjaan. Dan bukankah ajaran Islam juga mengajari hal itu," tegasnya.

Sementara itu, salah seorang peserta lomba, Daen Iksan mengaku sangat sengat bisa mengikuti lomba tersebut. 

"Ini pengalaman pertama saya bisa ikut lomba. Saya sangat berterimakasih kepada Pak Andi Seto Asapa yang telah mengambil inisiatif mengadakan lomba ini," pungkasnya. 

Editor    : Iga