REPLIKNEWS, TORAJA UTARA - Dalam upaya merumuskan strategi pengembangan pariwisata di era Society 5.0, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Toraja Utara menyelenggarakan acara Discover Wonderful Toraja: Peluang dan Tantangan Pariwisata di Era Society 5.0.
Diskusi yang mengangkat tema "Peluang dan Tantangan Pariwisata di Era Society 5.0 tersebiut diselenggarakan di Angkringan Lempuyangan, Singki, Kabupaten Toraja Utara, Minggu, (10/11/2024).
Kegiatan ini mengumpulkan sejumlah tokoh dan organisasi kepemudaan serta kelompok masyarakat untuk bersama-sama mengeksplorasi peluang sekaligus menjawab tantangan pariwisata di Toraja Utara melalui pemanfaatan teknologi digital dan pendekatan inovatif.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua GAMKI Toraja Utara, Dr. Budhi Karoma, Sp.M, M.M, CHCSA; Ketua GAMKI Tana Toraja, Surianto Lopang; dan narasumber dari DPP GAMKI, seperti Evin Davinci Sagala, S.Par., M.M., serta perwakilan Dinas Kebudayaan Toraja Utara, Salam Taunbaru, S.E., M.M. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaan dan kelompok masyarakat lokal yang antusias memberikan masukan dan pandangan mengenai arah pengembangan pariwisata daerah mereka.
Dari diskusi yang diadakan, delapan rekomendasi utama berhasil dirumuskan sebagai upaya mendorong kemajuan pariwisata Toraja Utara.
"Rekomendasi-rekomendasi ini bertujuan untuk diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara sebagai bagian dari inisiatif pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inovatif," ujar ketua GAMKI Toraja Utara, dr Budhi Karoma.
Adapun detail dari delapan rekomendasi tersebut antara lain:
1. Peningkatan Infrastruktur Digital dan Telekomunikasi.
- Digitalisasi pariwisata memerlukan dukungan infrastruktur internet yang memadai di seluruh destinasi utama di Toraja Utara. Rekomendasi ini menekankan pentingnya konektivitas digital, yang akan memungkinkan wisatawan mengakses informasi secara cepat, membagikan pengalaman mereka secara real-time, serta membantu pelaku industri lokal dalam pemasaran online.
2. Pengembangan Platform Digital untuk Promosi Wisata.
- Platform digital yang terpadu diharapkan dapat memudahkan promosi destinasi-destinasi unggulan, kekayaan budaya, dan acara pariwisata Toraja Utara secara global. Platform ini bisa berupa aplikasi dan situs web yang berisi informasi destinasi, fitur pemesanan online, panduan wisata, dan konten interaktif untuk menarik minat pengunjung nasional maupun internasional.
3. Pemberdayaan dan Pelatihan Masyarakat Lokal.
- Menyadari pentingnya peran masyarakat lokal, pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan pariwisata berbasis teknologi dan pengembangan layanan berkualitas. Dengan memberdayakan masyarakat, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang lebih autentik dan berkualitas, sementara dampak ekonomi langsung pun akan dirasakan oleh warga lokal.
4. Pengelolaan Wisata Berkelanjutan melalui Teknologi IoT.
- Teknologi Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk mengelola lingkungan dan sumber daya di lokasi wisata, seperti memantau jumlah pengunjung, kualitas lingkungan, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Misalnya, penggunaan sensor di tempat wisata untuk memantau kualitas udara, kebersihan, dan kepadatan pengunjung dapat menciptakan ekosistem wisata yang lebih nyaman dan aman.
5. Pemberian Insentif bagi Pelaku Industri Pariwisata.
- Untuk mendorong inovasi dan daya saing di sektor pariwisata, insentif dapat diberikan kepada pelaku usaha. Insentif ini bisa berupa bantuan permodalan, subsidi pajak, atau dukungan pembinaan bisnis yang membantu mereka mengembangkan produk dan layanan wisata kreatif yang sesuai dengan permintaan pasar.
6. Keamanan Berbasis Teknologi untuk Wisatawan.
- Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan wisatawan dengan menerapkan sistem keamanan berbasis teknologi, seperti CCTV, aplikasi pelaporan darurat, dan pemantauan berbasis GPS. Dengan langkah ini, wisatawan, terutama dari luar negeri, dapat merasa lebih aman dan nyaman saat berwisata di Toraja Utara.
7. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal dan Sektor Swasta.
- Dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, kerja sama dengan berbagai pihak sangat diperlukan. Organisasi kepemudaan, kelompok masyarakat, dan sektor swasta diharapkan terlibat dalam mempromosikan pariwisata melalui kegiatan bersama, seperti pelestarian budaya, event wisata, atau dukungan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
8. Penyesuaian Regulasi untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata.
- Regulasi yang fleksibel dan adaptif menjadi kunci untuk perkembangan pariwisata berbasis teknologi di era Society 5.0. Penyesuaian ini mencakup penyederhanaan izin usaha, perlindungan nilai-nilai budaya, serta regulasi yang mendukung inovasi teknologi dalam layanan pariwisata.
Delapan rekomendasi ini akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara sebagai usulan strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
"Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi, GAMKI Toraja Utara berharap rekomendasi ini akan membawa Toraja Utara menjadi destinasi wisata unggulan yang adaptif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi," tutur dr. Budhi Karoma.
Editor : Redaksi