REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Dania (9) dan Ra'pe (57) korban longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, akhirnya bisa tersenyum kembali setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Sinar Kasih (RSSK) Toraja.
Dani dan Ra'pe sudah dua pekan dirawat intensif di RSSK Toraja. Mereka berdua merupakan korban selamat dari bencana longsor yang menewaskan belasan korban jiwa.
Keduanya mendapat perawatan fisik dan psikis dari tim medis di ruang Lavender 2 RSSK Toraja.
"Pujih Tuhan, setelah tim medis kami melakukan upaya terbaik, akhirnya Dania dan Ra'pe bisa tersenyum kembali," kata Dr Erni Yetti Riman, Owner Yayasan Sinar Kasih Toraja, Jumat (26/04/2024).
Sementara, Amelia yang memberikan pendampingan kepada Dania dan Ra'pe menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan sumbangsi.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada sumua simpatisan yang sangat peduli dengan saudara-saudara kita," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (16/04/2024). Tiga korban bencana longsor di Tana Toraja (Tator) dirawat di Rumah Sakit Sinar Kasih (RSSK) Toraja. Ketiganya mendapat perawatan intensif dari medis RSSK Tator.
Dua korban yakni Ra'pe (57), Dania (9) merupakan korban longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.
Sementara, Alya (18) merupakan korban bencana longsor di Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan.
Menurut keterangan Kepala Pelayanan RSSK Toraja, dr Sutrisno Papayungan menyampaikan bahwa korban masih dalam perawatan fisik.
Ia menjelaskan, Ra'pe mengalami keretakan tulang, Dania mengalami sejumlah lukah robek pada wajah dan tubuhnya. Sementara Alya mengalami lukah ringan pada kepala.
"Saat ini kami sedang menangani tiga (3) pasien korban bencana longsor, 2 korban longsor di Palangka, kelurahan Manggau, dan satu (1) korban dari Randan Batu. Ketiga korban masih dalam perawatan pisik oleh tim dokter kami," tutur dr Sutrisno Papayungan kepada awak jurnalis, Selasa (16/04/2024) di RS Sinar Kasih Toraja.
Selain perawatan maksimal untuk fisik, pihak RSSK Toraja juga mengupayakan pemulihan psikis berupa pendampingan psikiater.
"Selain itu, kami juga sudah berkolaborasi dengan psikiater untuk pemulihan psikis nantinya setelah pemulihan fisik karena selain fisik kesehatan mental pasca kejadian juga harus dijaga. Jadi psikiater nanti akan mendampingi setelah pemulihan fisik", lanjutnya.
Dari pantauan media ini di RSSK Toraja, selain didampingi tim medis dan keluarga, pasien juga didampingi oleh tim perlindungan anak Tana Toraja.
dr Sutrisno Papayungan juga menghimbau keluarga dan semua pihak untuk tetap menjaga danmendukung korban dengan mengurangi pertanyaan atau pernyataan yang bisa memancing kesedihan dan rasa trauma.
Penulis : Iga
Editor : Redaksi